Global warning adalah peringatan bersama yang harus segera diindahkan bersama-sama juga. Istilah global warning sendiri kemudian pada perjalanannya menjadi kata lain yang sering banyak digunakan untuk mengungkapkan bahaya pemanasan global atau global warming. Karena telah terjadi global warming, maka jika masih menginginkan bumi ini tetap sehat dan baik untuk generasi, selayaknya isu global warming ini juga menjadi agenda global warning sebagai pengingat kepada kita bersama guna lebih baik menjaga alam.

Global Warning Terhadap Pemanasan Global

Global warning dari adanya global warming atau yang akrab ditelinga kita dengan sebutan pemanasan global menurut kacamata ilmuwan terjadi karena iklim bumi yang senantiasa berubah dipengaruhi berbagai faktor. Dahulu pada zaman es orang-orang percaya bahwa perubahan iklim terjadi dengan alamiah. Namun para ilmuwan tidak tinggal diam. Mereka berusaha menjawab pertanyaan menyangkut perubahan fenomena alam yang terjadi.

Mengapa Meteor jatuh? Mengapa sengatan panas matahari kian hari kian memanas? Mengapa gunung dengan mudah meletus dan mengakibatkan awan berasap? Ini semua menjadi penandang atau peringatan yang sudah diberikan alam bahwa ada yang tidak beres dengan alam itu sendiri. Ini tentunya menjadi tanggung jawab dan menjadi peringat bersama atau juga biasa disebut global warning.

Terkait dengan masalah ini, nampaknya kita tidak bisa lepas dari peranan yang menyebabkan kita harus bersiaga melakukan global warning. Sebagaimana diketahui, menjelang abad ke-19, studi tentang perubahan iklim mulai menemui titik terang. Ini lantaran para ilmuwan mendeteksi bahwa perubahan iklim terjadi sebagai akibat kandungan gas yang menyebar di atmosfer bumi yang mereka sebut sebagai gas rumah kaca, di mana ini dihasilkan dari molekul-molekul di atmosfer yang seakan-akan memberi efek rumah kaca.

Sementara jauh sebelumnya, sekira pada 1820, seorang peneliti bernama Fourier menemukan fenomena pancaran sinar matahari yang bisa menembus lapisan atmosfer bumi. Namun tidak semua cahaya bisa dipantulkan kembali keluar sehingga radiasi infra merah yang berefek panas terperangkap di atmosfer bumi.

Baca Juga  Beberapa Cara Mengobati Cedera Lutut

Lalu yang terjadi, 30 tahun kemudian, tepatnya pada 1850, Tyndall melengkapi apa yang telah ditemukan Fourier dengan mengembangkan konsep atau istilah efek rumah kaca, yang kemudian disusul oleh penemuan-penemuan lainnya.

efek rumah kaca

Kita tahu, penemu berikutnya, Arrhenius, menunjukan bahwa peningkatan temperatur bisa terjadi secara signifikan sebagai akibat pelipatgandaan konsentrasi karbon-dioksida yang ada pada atmosfir di bumi. Ini tentu menjadi semacam ancaman tersendiri yang akan menjadi terjadinya pemanasan global yang kemudian menjadi peringat bersama atau global warning agar menjalani hidup dengan cara sopan pada bumi.

Berangkat dari penemuan ini, kita harus sama-sama menyadari atau global warning akan bahanya efek pemanasan keberadaan rumah kaca yang kemudian disebut-sebut sebagai pemicu utama dari adanya global warming atau pemanasan global.

Terkait dengan global warning yang disebabkan oleh pemasanan global ini, ada beberapa akibat yang bisa diakibatkan olehnya. Dampaknya sangat berbahaya karena ini bisa menyebabkan perubahan iklim yang sangat tidak stabil. Bahkan bisa pada tingkat ekstrem, seperti naiknya air pada permukaan laut, suhu udara yang kian memanas atau mendingin, tidak seimbangnya dunia ekologis, hingga bisa saja hal ini menyebabkan masalah pada dunia sosial dan politik di seluruh dunia.

Ini memang ancaman dan peringatan bersama seluruh negera; global warning. Hal ini kemudian diperkuat dengan adanya sebuah studi yang mengatakan bahwa jika terjadi pemanasan global, situasi pemanasan yang sangat besar-besaran akan terjadi dan itu lebih mengarah pada daerah-daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara yang melebihi pemanasan di daerah lainnya.

Gunung-gunung es akan mencair yang juga akan berdampak pada semakin mengecilnya daratan. Inilah yang menyebabkan kenapa pemasanan global menjadi global warning yang harus kita pelihara agar hal tersebut tidak menjadi semakin parah karena hari ini kita sudah bisa merasakan perubahan iklim tersebut. Saat ini cuaca sangat tidak menentu; anomali yang membingungkan, panas yang menyengat, dan lain-lainnya.

Baca Juga  5 Khasiat Alang-Alang bagi Kesehatan

Berangkat dari sana, maka ini merupakan tanggung jawab kita memerhatikan masalah global warning ini. Lakukan apa saja demi mengurangi dampak pemanasan global karena kondisi ini ternyata selain dari efek rumah kaca, juga bisa berasal dari kebiasaan kita yang kurang baik dalam menjaga lingkungan dengan tidak membiasakan hidup sadar alam.

Sebagaimana kita tahu bahwa pemasanan global yang terjadi pada dasarnya adalah dampak akumulatif dari perilaku kecil yang tidak kita sadari memiliki dampak besar bagi lingkungan. Lantas jika sudah begini, apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global yang menjadi global warning bersama-sama ini? Jawabannya sangat sederhana, yakni membiasakan diri untuk hidup teratur dan selalu menyadari dampak baik dan buruknya bagi lingkungan.

Tindakan Nyata Global Warning
Sebenarnya ada beberapa hal yang perlu dilakukan demi menjaga lestarinya bumi ini. Tidak usah muluk-muluk karena semuanya bisa dilakukan dari rumah dan dari hal-hal yang sangat kecil-kecil. Yang terpenting adalah, adanya kemauan melakukan tindakan nyata dalam hal menangani masalah bersama ini; global warning. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan.

Pertama, mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan kita sehari-hari. Keberadaan sampah plastik sebagaimana kita ketahui adalah bahan yang sangat tidak mudah lebur bahkan hingga ratusan tahun. Jika kemudian tradisi mengunakan plastik ini terus menerus terjadi, bisa dipastikan bumi akan memanas karena kandungan tanah yang tidak sehat sehingga kondisi cuaca akan semakan memanas.

Hal ini dikarenakan pemanasan global sebagai global warning bersama bisa kita mulai saat memutuskan menggunakan bahan-bahan non plastik yang bisa dijadikan sebagai pilihan kita. Belanja tidaklah harus menggunakan plastik, tetapi gunakanlah kantong milik kita saja yang dibawa dari rumah.

Kedua, biasakan menghemat listrik karena ini juga adalah salah satu cara mengurangi dampak pemanasan global yang sudah menjadi global warning dan tanggung jawab bersama-sama. Biasakan mematikan lampu sebelum tidur, mengganti jenis lampu bohlam dengan menggunkan lampu berjenis CFL karena diyakini bisa menghemat energi hingga 60 persen.

Baca Juga  Jenis Sayuran Penambah Darah

Jika meninggalkan rumah, lampu-lampu atau penghubung barang elektronik sebaiknya dicabut sebagai langkah hemat energi demi menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global yang sudah menjadi global warning ini.

solar cell

Atau bisa juga menggunakan Energi Surya atau Solar Cell yang termasuk ramah lingkungan karena panel surya ini tidak memancarkan emisi gas rumah kaca yang notabene berbahaya, seperti karbon dioksida. Baca juga Energi Surya untuk Kota

Cara ketiga untuk bisa menyelamatkan bumi adalah dengan senantiasa menggunakan produk yang ramah lingkungan. Membiasakan memakai kertas yang bisa didaur ulang adalah langkah bijak. Bahkan tak ada salahnya menggunakan kertas bolak-balik jika memang tidak untuk keperluan yang bersifat resmi karena itu juga bisa menghemat.

Keempat, saatnya menggunakan transportasi hijau. Berjalan kaki ke kantor atau ke kampus adalah langkah bijak sebagai solusi dari global warning. Jika terpaksa menggunakan kendaraan roda dua atau empat, maka rajin-rajinlah diservice.

Kelima, mulailah ambil bagian guna memperbaiki dampak pemanasan global yang sudah menjadi global warning ini. Caranya adalah dengan menanam banyak pohon di sekeling kita , syukur-syukur jika kegiatan menanam pohon ini bisa dilakukan secara bersama-sama. Keberadaan pohon-pohon tersebut sangat bermanfaat. Selain sebagai resapan air, pohon juga bisa menjadi penjaga dari terjadinya banjir.

Nah, demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan dari masalah pemanasan global yang sudah menjadi global warning atau peringatan bagi kita bersama akan pentingnya menjaga lingkungan agar bumi tidak segera kacau, mari kita kembalikan bumi kita dari Brown to Green. Walau bagaimana pun, bumi adalah warisan leluhur dan kita sebagai generasi saat ini harus membiasakan hidup yang hemat energi sebagai langkah nyata dari adanya global warning tentang pemanasan global ini. Semoga bermanfaat dan keep green sob!