Pernah mengalami kedutan? Pastinya. Seringkali kedutan ini terjadi di bagian mata, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi di bagian tubuh manapun. Uniknya, banyak berseliweran tanggapan tentang makna kedutan. Mungkin sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia yang senang mengaitkan apapun dengan hal-hal yang diluar logika. Kasihan sekali bila hal ini terus dilestarikan. Bangsa ini tidak akan menjadi bangsa yang besar yang mampu bekerja keras demi meraih cita-cita yang baik.
Bangsa yang Terkungkung ‘Pertanda’
Bangsa ini terlalu sering berselimutkan angan-angan yang tidak berdasar. Kekurangan ilmu dan keengganan membaca banyak informasi, telah membuat banyak orang terjebak ke dalam keraguan hanya karena sesuatu yang tidak ada tuntunannya. Kebiasaan mendengarkan sesautu yang tidak bisa diterangkan dengan dalil atau logika berpikir yang baik, telah membuat banyak orang mundur dari niatnya yang semula baik.
Kedutan: Dari Mitos Hingga Faktanya
Misalnya, kalau ia lahir pada tanggal tertentu dan mempunyai perlambang tertentu, maka ia tidak boleh bergaul dengan orang seperti ini atau seperti itu. Ia tidak boleh makan ini dan minum itu. Semua peraturan itu diikuti hanya karena ia tidak mau mengalami hal-hal yang menurutnya tidak menyenangkan. Padahal, tidak ada jalan hidup yang mudah. Semuanya membutuhkan perjuangan. Onak dalam perjuangan malah akan membuat perjuangan itu semakin menyenangkan.
Saat orang-orang dengan kata-kata negatif mulai melancarkan aksinya, tidak perlu didengarkan. Tidak ada gunanya. Kalau memang telah mempunyai mimpi yang diharapkan akan membuat hidup lebih baik, jangan berhenti. Mimpi yang indah akan menarik dan membuat sang pemimpi mampu bekerja siang malam mewujudkannya. Kalau hanya karena kedutan di bagian tubuh tertentu saja telah mengurungkan niat melakukan sesuatu yang baik, maka itulah pertanda kurangnya ilmu.
Ketika menelaah apa yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak baik seperti yang dituturkan oleh para orangtua, yang dikedepankan adalah logika. Selanjutnya, carilah referensi yang mungkin memang membolehkannya atau malah melarangnya. Kalau tidak ditemukan referensi, yang dilakukan selanjutnya adalah tidak terlalu menanggapi hal tersebut. Bagaimana dengan orang tua yang telah menganjurkan tidak melakukan hal tersebut? Jangan takut merasa bersalah.
Kalau hal ini memang tidak ada larangannya dalam kitab manapun, artinya, orang tua yang telah menganjurkannya harus tahu agar ia tidak memberitahukan hal ini kepada orang lain. Misalnya, orang yang baru pulang dari tanah suci, tidak boleh keluar ruamh selama 40 hari. Pemahaman yang salah ini harus diluruskan. Apalagi kalau merasa bimbang dan sangat galau ketika bermimpi gigi patah. Mengapa harus memikirkan sesuatu yang tidak pasti.
Keresahan telah ada. Padahal tidak ada yang terjadi. Batapa meruginya. Orang yang terlalu memikirkan masa depan tanpa melakukan yang terbaik di masa kininya, adalah orang yang merugi. Semua orang seharusnya tahu kalau masa depan itu adalah suatu misteri yang tidak ada satu pun manusia yang bisa memastikannya. Yang pasti adalah ketika seseorang melakukan kebaikan dimasa kininya, ia akan meraup keuntungan di masa depannya.
Jadi, masa depan itu tergantung pada masa kini. Orang yang menanam kebaikan dimasa kininya akan mengambil keuntungan dari investasinya nanti. Jangan takut masa depan. Takutlah dengan masa kini yang tidak termanfaatkan dengan baik. Betapa meruginya. Apalagi ketika membicarakan hal-hal yang telah pasti, seperti kematian. Banyak yang tidak mau membicarakan kematian karena takut. Asal mereka tahu saja bahwa kematian itu bisa datang kapanpu, siap atau tidak siap.
Yang perlu disiapkan adalah mental yang kuat. Mental yang kuat ini didapatkan dari ilmu yang banyak dan bermanfaat. Orang yang mempunyai ilmu itu akan ditinggikan kedudukannya. Ia akan menyebarkan kebaikan kepada banyak orang. Kematian akan menjadi sesuatu yang menyenangkan karena itu artinya ia akan bertemu dengan Tuhan yang telah menciptakannya. Tuhan yang Maha Pengasih ini akan menempatkan hamba yang bertaqwa dan tunduk hanya kepada-Nya, di tempat yang indah.
Jangan takut melangkah hanya karena sebuah pertanda yang tidak jelas. Biasanya ketika Allah Swt melindungi umat-Nya dari sesuatu yang tidak baik, biasanya ia akan terhalangi dengan cara yang beragam. Bisa saja ia ketiduran sehingga tidak pergi ke klub malam yang akhirnya terbakar dan menelan begitu banyak korban. Allah Swt masih menginginkan orang tersebut untuk bertaubat. Bisa juga dengan kejadian yang tidak menyenangkan seperti pecah ban atau tertinggal kereta api.
Anggapan yang Lucu
Kedutan di mata dipandang menjadi sesuatu yang begitu berbeda. Ada yang menganggapnya sebuah pertanda, ada juga yang menampiknya sebagai kegiatan saraf saja, atau ada juga yang menilai sebagai petunjuk awal sebuah keganjilan tubuh. Membuktikan bahwa kejadian sekecil apapun, khususnya kedutan, ditanggapi dengan berbagai ragam pemikiran manusia.
Mitos Makna Kedutan sebagai Pertanda
Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat awam tentang makna kedutan. Kedutan dianggap sebagai pertanda tergantung dari letak kedutan. Misalnya ketika terjadi kedutan di tengkuk. Beberapa orang meyakininya sebagai pertanda bahwa orang tersebut akan mendapatkan pasangan yang kaya. Atau saat perut sebelah kanan mengalami kedutan, maka orang tersebut akan mendapatkan uang yang berlimpah.
Bagaimana bisa orang menemukan dan memikirkan kalau maknanya seperti itu. Bukankah nasib seseoarng itu berdasarkan apa yang diusahakannya. Kalau hal ini benar, seharusnya banyak orang yang kaya raya di Indonesia ini dan kemiskinan berkurang. Ada juga yang berpendapat bahwa kalau telapak tangan gatal, ia akan mendapatkan uang yang banyak. Lucu sekali pemikiran seperti ini. Betapa tidak masuk akal ketika hanya bermalasan tapi mengharapkan harta yang banyak. Memang tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Swt.
Namun kenyataannya adalah orang yang malas dan tidak mengubah cara hidupnya yang malas, biasanya tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia hanya bermimpi tanpa bekerja keras. Berbeda ketika orang tersebut mengubah cara hidupnya. Suatu saat orang seperti ini akan mengatakan bahwa kemalasan itu hanya akan membunuh dan tidak akan memberikan makna apa-apa.
Kembali kepada pengertian kedutan. Pertanda ini tidak hanya tergantung dari letak kedutan, tetapi juga jam berapa hal tersebut terjadi. Ada beberapa kepercayaan, jika kedutan berlangsung pada pukul 11.00-13.00 dan terletak di mata sebelah kiri, maka yang bersangkutan akan segera mendapatkan makanan dan minuman lezat. Atau kejadian kedutan berlangsung pada pukul 21.00-23.00, dan mengenai mata sebelah kanan, maka dihimbau agar berhati-hati karena akan berhadapan dengan perkara hukum.
Apakah Anda tertawa membaca mitos-mitos tersebut? Bisa jadi Anda akan terbahak, tetapi bisa juga memandang serius. Semua tergantung dari kepercayaan Anda dengan mitos-mitos tersebut. Karena tidak dipungkiri bahwa mitos tersebut telah berlangsung lama, dan diturunkan dari generasi ke generasi. Kalau masih saja ada yang meneruskan pengertian ini, rasanya orang tersebut memang harus diberi pengertian yang lebih jelas tentang bagaimana memandang hidup.
Tidak boleh menyandarkan diri kepada pertanda apapun. Sandarkan harapan hanya kepada Allah Swt. Lihat apa yang telah diberikan apapun itu sebagai sesuatu yang harus dipelajari secara ilmiah.
Jadi, Sebenarnya Kedutan Itu Apa?
Jika Anda cermati, kedutan seringkali terjadi dalam jangka waktu yang pendek-pendek, tetapi ternyata ada juga jenis kedutan yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Hal ini sangat berhubungan saraf Anda. Semakin panjang intensitas waktu terjadi kedutan, kemungkinan besar semakin buruk kondisi dari saraf Anda.
Istilah medis dari kedutan adalah Blepharospasm (Beb), yang artinya gangguan akibat adanya kontraksi otot yang di luar kendali. Secara medis, kedutan itu adalah petunjuk bahwa tubuh Anda sedang mengalami kelelahan atau stress. Seorang penulis buku berjudul ‘Create The Body Your Soul Desires, bernama Dr. Karen Wolfe, menyatakan bahwa kedutan merupakan awal mula seseorang mengalami gangguan.
Solusi Kedutan Apa Donk?
Walaupun gangguan kedutan seringkali tergolong ringan, Anda harus menindak-lanjuti ‘sinyal’ tubuh sebelum menjadi lebih berat. Bukankah mengatasi yang kecil, lebih mudah daripada yang besar? Mengetahui bahasa tubuh ini akan menghindarkan diri dari kerugian yang lebih besar.
Beberapa hal yang diperkirakan dapat mengatasi kedutan, antara lain:
1. Memperbanyak istirahat
2. Mengurangi minuman yang mengandung kafein
3. Menjaga asupan makanan,
4. Jika kedutan sedang berlangsung, Anda dapat mengompres bagian yang terkena kedutan dengan air hangat.
Nah itulah kedutan sebenarnya, anda percaya yang mana? itu terserah anda yang jelas mari sama2 berdoa agar kita dijauhkan dari segala marabahaya, disehatkan dan masukkan dalam orang2 baik disekitar kita. Terimakasih sudah berkunjung dan selamat beraktifitas.