Manfaat Gandum – Salah satu kandungan pada gandum adalah kaya vitamin B dan mengandung serat yang tinggi. Dengan secara rutin mengkonsumsi gandum, akan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam beberapa rujukan kesehatan disebutkan bahwa gandum juga bisa menyembuhkan penyakit, seperti jantung koroner.
Oleh karena itu, tidak heran apabila banyak produk oatmeal yang disebut-sebut dapat menyembuhkan penyakit jantung koroner, karena memang makanan ini terbuat dari bahan dasar gandum kualitas tinggi dan tidak banyak mengggunakan bahan pengawet. Gandum juga ditengarai bisa menurunkan kadar kolesterol dan diabetes. Selain menyembuhkan penyakit, manfaat gandum lainnya adalah menjaga kesehatan dan perkembangan tubuh, termasuk tumbuh kembang anak-anak.
Dalam produksinya, gandum terbagi menjadi gandum utuh dan gandum sosoh. Disebut gandum utuh jika semua bagian gandum digunakan untuk dikonsumsi. Gandum utuh mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, protein, antioksidan, dan serat. Semua bagian tersebut, jika dikonsumsi seutuhnya, akan memberi manfaat yang utuh pula.
Manfaat Gandum untuk Kesehatan Tubuh Kita
Gandum secara umum memang tidak terlalu beda dengan padi terutama yang diolah dengan tetap meninggalkan selaputnya, karena pada bagian inilah mengandung banyak serat alami yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Namun dari sisi kandungan vitamin dan senyawa lain yang bermanfaat bagi tubuh, gandum jelas lebih tinggi. Sebenarnya gandum untuk beberapa negara dijadikan bahan makanan pokok seperti halnya di Indonesia dan negara Asia Tenggara pada umumnya. Dalam bentuk olahan gandum bisa diperoleh dalam bentuk roti, oatmeal, makanan ringan dan minuman.
Tanaman gandum tumbuh dengan subur di daerah beriklim sedang dengan kelembabab tujuh prosen, banyak tumbuh di ladang di kawasan Amerika Selatan. Sebenarnya gandum juga bisa tumbuh dengan baik di kawasan Indonesia, hanya saja kurang begitu popular sebagai tanaman palawija. Ini tentu saja berkaitan dengan konsumsi masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap gandum yang lebih rendah dibanding dengan mengkonsumsi beras.
Padahal sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa gandum memang sangat bermanfaat untuk tubuh, terutama karena mengandung serat tinggi. Dengan serat tinggi itulah apabila dikonsumsi akan memperlancar buang air besar, sehingga tidak akan banyak tersisa sisa makanan yang di dalam usus yang bisa menyebabkan penimbunan lemak dan menyebabkan timbulnya gejala sembelit.
Kandungan Gandum
Berbeda dengan padi terutama yang telah diolah sampai selaput padinya hilang, kandung memiliki serat tinggi sehingga bisa membantu memperlancar pencernaan. Gandum utuh juga disebutkan memiliki peran yang baik untuk menjaga berat badan. Karena proses yang lama, karbohidrat komplek dalam gandum menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh. Itu pula yang membuat tubuh merasa kenyang lebih lama sehingga keinginan untuk mengemil bisa berkurang. Sehingga pada akhirnya tidak akan banyak makanan berlebihan yang menjadi penyebab meningkatnya berat badan bahkan bisa sampai dengan obesitas.
Para penderita obesitas secara umum memang terkait erat dengan kegemaran ngemil ini. Nah, bila anda termasuk yang suka ngemil, coba mengganti makanan pokok anda dari nasi dengan gandum. Begitu pula untuk sarapan daripada roti berbahan terigu, mendingan mengkonsumsi roti gandum. Memang benar bahwa roti gandum sedikit lebih mahal dan tak semua toko roti menyediakan roti berbahan dasar gandum ini.
Sementara itu, untuk gandum sosoh, tidak semua bagian gandum digunakan. Misalnya untuk tepung dan roti, hanya bagian yang mengandung karbohidrat dan protein saja yang digunakan. Bagi penderita obesitas, mengonsumsi gandum utuh sangat baik, disertai dengan mengonsumsi makanan rendah kolesterol dan lemak.
Banyak hal sebenarnya yang bisa kita lakukan dalam kaitannya dengan menjaga kesehatan tubuh yaitu dengan memelihara pola makan dan pola tidur. Yang dimaksud dengan merubah pola makanan adalah terutama memperhatikan kandungan dan kecukupan gizi seimbang, bukan semata-mata memperhatikan apakah makanan tersebut mengenyangkan atau tidak. Salah satu indikasi pola makan yang baik adalah dengan buang air besar secara rutin tanpa keluhan, seperti didahului dengan sembelit, terlalu keras atau bahkan juga terlalu lembek atau mencret.
Gandum mengandung senyawa fitokimia, senyawa kimia dalam tanaman, namun memiliki sifat positif bagi tubuh. Kandungan senyawa tersebutlah yang membuat gandum sangat baik untuk kesehatan. Asam fitat membantu mengurangi kadar gula dalam tumbuhan sehingga tumbuhan tersebut baik bagi penderita diabetes.
Adapula senyawa fenol mengandung antioksidan yang mengikat ion-ion radikal bebas. Kandungan senyawa fitokimia inilah yang sekarang banyak dipergunakan para ahli untuk membuat obat herbal atau obat yang berasal dari tanaman. Dengan demikian sebenarnya kalau mau secara rutin mengkonsumsi gandum dengan takaran yang sesuai, tubuh dengan sendirinya akan jauh lebih sehat, sehingga tak memerlukan lagi obat tambahan baik obat kimia maupun obat herbal untuk memelihara dan menjaga kesehatan tubuh.
Hanya saja orang sering menganggap remeh dan abai dengan anjuran kesehatan dalam kaitannya dengan memperkaya bahan makanan pokok. Terlalu nikmat dengan makan nasi misalnya, membuat orang menjadi enggan untuk merubahnya dengan bahan pokok lain seperti gandum ini.
Padahal apabila masyarakat mulai mengkonsumsi gandum sebagai bahan pokok, dengan sendirinya para petani akan memperbanyak menanam gandum, sehingga ketersediaan di pasar juga mencukupi. Dengan demikian pada akhirnya pemerintah juga tidak akan dipusingkan dengan mengimpor beras dari negara lain kalau kebutuhan masyarakat akan beras menurun. Selain gandum, dengan kekayaan yang melimpah di Indonesia ini, makanan pokok tidak seharusnya hanya beras dan gandum.
Beberapa tanaman atau hasil pertanian dan perkebunan yang bisa dijadikan bahan pokok antara lain ketela pohon, ubi rambat, talas, pisang dan sagu. Semua tanaman tersebut tumbuh dengan subur di daerah Indonesia.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa gandum dapat menurunkan tekanan darah atau dengan kata lain bermanfaat menyembuhkan penyakit hipertensi. Meskipun kandungan gandum utuh lebih baik, bukan berarti mengonsumsi makanan yang tidak mengandung semua bagian gandum tidak bermanfaat. Misalnya saja roti. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa mengonsumsi roti gandum lebih baik dibanding roti putih, sekalipun memang harganya lebih mahal.
Untuk kebutuhan sarapan, biasanya anak diberikan roti putih. Bagi anak yang mengalami obesitas, hal ini sebaiknya dihindari. Kandungan karbohidrat yang tinggi pada roti putih justru membuat berat badan penderita obesitas semakin bertambah. Oleh karena itu, mengonsumsi roti gandum lebih baik. Baik dibakar, dikukus maupun dimakan tanpa diolah terlebih dahulu, mengkonsumsi roti gandum jauh lebih enak dan gurih. Jadi sebenarnya pantas kalau kemudian harganya lebih mahal dibanding dengan roti putih.
Gandum memang tidak begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Untuk produk oatmeal pun biasanya dikonsumsi bagi penderita jantung koroner. Padahal bagi yang tidak menderita penyakit pun dapat mengonsumsinya. Bagi yang tidak suka rasa oatmeal yang hambar, dapat ditambahkan buah-buahan saat mengonsumsinya, seperti stroberi dan pisang. Dan makanan siap saji sekarang memang telah banyak variasinya dari produk oatmeal ini. Hanya saja kalau mudah mendapatkan gandum utuh alias belum diolah, jauh lebih baik, mengingat makanan olah dari gandum telah dicampur dengan bahan pengawet.