Sampah Organik dan Anorganik – Lingkungan bersih dan sehat adalah idaman semua orang. Namun meski menjadi idaman, tidak semua orang tergerak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari hal-hal yang kecil, mulai dari kebersihan pribadi seperti pakaian. Kemudian kebersihan rumah, yaitu membersihkan segala kotoran yang menempel, bebas sampah, dan bebas bau tak sedap. Perkarangan rumah bersih, tidak ada sampah, dan genangan air.
Andai saja setiap rumah dan perkarangan rumah tangga bersih dan sehat, niscaya tidak perlu banyak uang keluar untuk biaya kesehatan. Masyakarat sehat tak mudah terkena penyakit.
Cerita tentang lingkungan sehat tak telepas membicarakan lingkungan yang bebas sampah. Pengelolaan sampah yang tidak benar telah mengakibatkan bencana bagi manusia, baik bencana kesehatan maupun bencana lainnya seperti banjir.
Sampah yang ditumpuk dan dibuang sembarangan akan berisiko terhadap kesehatan. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mengundang hewan dan serangga-serangga seperti tikus, lalat, kecoa, kutu, dan binatang-binatang lainnya yang dapat membawa kuman penyakit. Selain tentunya, sampah menyebabakan bau yang tidak sedap dan mengotorkan pemandangan.
Tidak sampai di sana saja, sampah juga menjadi penyebab banjir. Lihat saja betapa banyak sampah yang dibuang ke kali. Sungai-sungai kita tidak lagi menjadi aliran air bersih dan jernih, tetapi sudah menjadi tong sampah besar. Hampir tidak ada bedanya antara sungai dengan parit.
Sampah-sampah di sungai, selain mencemarkan air, dapat mengakibatkan penyumbatan dan berakibat kepada banjir. Banjir musiman salah satu indikator nyata dari kerusakan lingkungan. Selain itu, pengelolaan sampah yang tidak benar seperti membakar dapat menghasilkan gas-gas yang tidak ramah lingkungan contohnya gas metan yang dapat memperparah pemanasan global.
Mengenal Sampah Organik dan Anorganik
Sampah dibedakan menjadi 2 yakni sampah organik dan anorganik:
Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.
Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.
contoh sampah organik yakni nasi, kulit buah, buah dan sayuran busuk, ampas teh / kopi, bangkai hewan, dan kotoran hewan / manusia
Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah.
Contoh sampah anorganik yakni plastik, botol / kaleng minuman, kresek, ban bekas, besi, kaca, kabel, barang elektronik, bohlam lampu dan plastik. Memang sampah anorganik sulit terurai tetapi dapat anda manfaatkan kembali, jangan sampai dibiarkan begitu saja
baca juga: Manfaat Sampah Organik dan Anorganik
Sampah yang tidak dikelola akan mengakibatkan kerusakan pada lingkungan. Penyakit akan mudah timbul dan menyebar. Setiap anggota masyarakat harus bertanggung jawab agar tidak membuang sampah sembarangan.
Tentunya, masalah sampah ada persoalan bersama. Semenjak dini, masyarakat harus menyadari dan membiasakan diri untuk hidup bersih dan membuang sampah pada tempatnya, serta memahami bagaimana mengelolanya.
Mari kita galakkan hidup sehat untuk generasi yang lebih maju dan cerdas. Semoga bermanfaat