Tanda Orang Hamil – Kehamilan merupakan hasil dari proses pembuahan sel telur oleh sperma dan selanjutnya “tertanam” atau implantasi dalam rahim. Proses yang berlangsung di dalam rahim itu ikut memengaruhi kondisi tubuh calon ibu, baik fisik maupun mental, hingga yang tampak berupa tanda-tanda yang menyertainya. Tanda-tanda orang hamil sudah terlihat atau dapat dirasakan sejak awal minggu pertama kehamilan.
Meski demikian, ada pula perempuan yang tidak mengetahui gejala orang hamil pada awal pekan pertama. Sebenarnya, tandanya dapat dikelompokkan. Ada tanda-tanda yang dialami sebagian besar atau umumnya perempuan hamil. Misalnya, sering mengalami morning sickness atau ketidaknyamanan pada daerah perut dan muntah-muntah, terutama pada waktu pagi.
Tanda-tanda Orang Hamil Yang Mudah Diketahui
Namun, ada pula tanda-tanda yang dialami oleh perorangan dan tidak ditemui pada perempuan lainnya. Termasuk tanda-tanda pada awal kehamilan di minggu pertama, ada perempuan yang tidak mengalaminya.
Baca juga: Ciri-ciri kehamilan
Bahkan, bagi perempuan yang belum berpengalaman (baru kali pertama mengalami kehamilan), tanda-tanda kehamilan menyerupai tanda-tanda menjelang datang bulan. Sehingga, acap terjadi kesalahan penanganan hingga berakibat keguguran (miscarriage), seperti melakukan aktivitas dan mengonsumsi makanan atau minuman yang seharusnya dihindari saat awal kehamilan. Tanda-tanda yang lazim dialami sebagian besar perempuan hamil antara lain sebagai berikut.
- Mual dan muntah. Timbulnya rasa mual dan berakibat muntah-muntah disebabkan terjadinya peningkatan hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) secara berlebihan dalam aliran darah. Peningkatan hormon HCG menimbulkan efek pedih dan mual di bagian perut.
- Otot kaku dan kram di bagian perut. Proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim diikuti merenggangnya otot dan volume rahim. Keadaan tersebut memengaruhi kelenturan dinding perut sehingga mengakibatkan kontraksi otot dan kram. Selain itu, timbul bercak darah akibat implantasi atau menempelnya embrio pada dinding rahim, diikuti kram perut. Kram perut bisa terus terjadi sampai kehamilan trimester kedua.
- Sering buang air kecil. Janin yang berada di dalam rahim menekan kandung kemih. Efek dari produksi hormon progesteron bisa membuat otot mengendur. Selain itu, ginjal dan saluran penghubung ginjal dengan kandung kencing menjadi lebih besar. Terjadi juga peningkatan sirkulasi darah. Sehingga, kandung kemih lebih sering dipenuhi urin (air seni) karena terjadi peningkatan hormon kehamilan. Keadaan tersebut mengakibatkan calon ibu sering buang air kecil. Apabila tumbuh bakteri pengidap infeksi maka ada kemungkinan calon ibu mengalami infeksi saluran kencing.
- Suhu badan naik. Proses ovulasi mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu badan sang ibu. Keadaan ini terjadi pada saat kehamilan berjalan dan pascamelahirkan.
- Pusing-pusing. Timbulnya rasa pusing-pusing dapat diakibatkan kelelahan fisik, mual, lapar, dan tekanan darah rendah. Selain itu, secara mental, terjadinya perubahan emosional akibat tegang, dan depresi juga berakibat perasaan pusing atau pening.
- Perubahan pada bagian payudara menjadi lebih besar. Kehamilan memacu peningkatan produksi hormon esterogen dan progesteron. Proses tersebut menimbulkan akibat pada bagian payudara, khususnya pada puting yang membesar, warnanya cenderung lebih gelap, serta alur atau jalur pembuluh vena di bagian payudara bisa terlihat karena terjadi penegangan pada permukaan kulit payudara. Pada saat menjelang datang bulan, payudara terasa lebih padat. Sedangkan ketika hamil keadaan memadat terjadi secara menetap sehingga kadang terasa berdenyut pada bagian puting dan menimbulkan kesemutan.
- Mudah mengantuk dan lelah. Terjadinya perubahan hormonal dalam tubuh mengakibatkan timbulnya rasa kantuk. Selain itu, meningkatnya kinerja organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru yang tidak hanya bekerja untuk ibu, melainkan juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Secara fisik terjadi pula perubahan pada tubuh ibu terutama pada bagian perut sehingga menambah beban dalam aktivitas sehari-hari. Gejala mudah lelah dan mengantuk ini secara umum terjadi pada trimester pertama dan akan hilang memasuki trimester kedua.
- Sembelit. Terjadi peningkatan aktivitas hormon human placental lactogen (HPL) untuk memproduksi air susu ibu (ASI). Produksi dan aktivitas hormon HPL mengendurkan otot-otot rahim. Sedangkan sembelit terjadi akibat mengendurnya otot dinding usus. Adapun efek positifnya memungkinkan penyerapan nutrisi berjalan lebih baik.
- Sakit punggung. Terjadinya perubahan berat badan sang ibu seiring tumbuh dan berkembangnya janin di dalam rahim mengakibatkan punggung menanggung beban lebih. Keadaan tersebut mengakibatkan sakit punggung.
- Ngidam. Dalam konteks budaya, segala keinginan yang disampaikan perempuan yang tengah hamil disebut ngidam. Tanda-tanda ngidam lebih kondisional atau terjadi secara psikis, yaitu, timbulnya keinginan mengonsumsi makanan dan/atau minuman serta keinginan terpenuhinya segala maksud yang tidak jarang tumbuh dari kondisi kejiwaan. Pada budaya tertentu, yang dialami perempuan atau pasangan suami isteri tertentu, ngidam diwujudkan melalui keinginan melakukan perbuatan aneh atau janggal, misalnya ingin mengonsumsi daging burung bangau karena ada mitos atau kepercayaan kelak dapat melahirkan anak berkulit bersih seputih bulu burung bangau.
- Temperamental. Perubahan fisik dan hormonal pada masa kehamilan memengaruhi tingkat emosional perempuan hamil. Keadaan ini menyebabkan ibu hamil sering mudah marah kepada suami meski tanpa sebab.
- Keringat berlebih dan bau badan. Perubahan hormonal dalam keadaan lebih meningkat jumlah dan jenisnya menyebabkan aktivitas kelenjar keringat juga meningkat. Keadaan tersebut mengakibatkan timbulnya bau badan dan tubuh mudah mengeluarkan keringat.
- Pendarahan atau bercak di vagina. Pada sejumlah kasus bagi perempuan yang belum mengetahui dirinya hamil, mereka kadang dikejutkan dengan pendarahan di vagina. Peristiwa tersebut terjadi atau baru diketahui beberapa hari setelah ia berhubungan intim dengan suaminya. Terjadinya pendarahan di vagina itu disebabkan oleh sel telur yang dibuahi sperma memasuki lapisan dinding rahim. Pendarahan tersebut terjadi sangat sedikit berupa bercak darah berwarna merah muda atau bercak noda berwarna cokelat kemerahan.
- Keputihan. Terjadinya kehamilan ikut memengaruhi keadaan kelenjar leher rahim yang meningkat jumlahnya. Keadaan ini menimbulkan keputihan, yaitu berupa keluarnya lendir pada vagina. Keputihan yang terjadi pada ibu hamil ini terhitung masih normal selama tidak menimbulkan gatal-gatal dan kemerahan pada vagina serta berubahnya lendir menjadi berwarna hijau, abu-abu, ataupun kecokelatan. Namun, bila keputihan itu menimbulkan infeksi, perlu segera diobati karena dapat mengakibatkan kontraksi dan melahirkan prematur.
- Terlambat haid. Tanda-tanda yang umumnya terjadi pada setiap wanita hamil dapat dicermati pada keteraturan masa haid. Pada kondisi normal, fase haid terjadi secara teratur atau dapat diperkirakan masa datang bulan tersebut. Sebaliknya, terjadinya kehamilan mengakibatkan berhentinya siklus datang bulan. Meski demikian, ada perempuan yang tidak memiliki jadwal haid secara teratur. Keadaan tersebut akan menyulitkan dalam menentukan kepastian kehamilan. Sebaliknya, pada kasus tertentu, keterlambatan datang bulan belum tentu menandakan kehamilan. Keadaan tersebut bisa timbul akibat ada kelainan di bagian indung telur, seperti kista (cista ovarii). Penyebab lain adalah pola makan, stres, kelelahan, dan gangguan hormonal.
Itulah beberapa tanda-tanda orang hamil yang mudah dikenali, semoga yang saat ini tengah berbadan dua dilancarkan semuanya dan semoga ulasan diatas bermanfaat. Terimakasih