Teknik Fotografer Pemula – Jika menyangkut mengenai tentang fotografi, rasanya smua orang sudah pasti menyukainya. Hampir sulit menemui orang yang tidak menyukai foto, baik itu sebagai objeknya atau sebagai fotografernya. Terlebih untuk seorang fotografer mungkin bagi beberapa orang memang menggemarinya karena dia merasa akan memiliki hasil foto yang bagus. Namun rata-rata untuk fotografer pemula masih sangat terbatas mengetahui teknik dalam fotografi tersebut.
Alasan untuk menjadi seorang fotografer bisa didasari banyak hal, selain faktor yang utama ialah sebagai hobi. Karena alasan hobi inilah pada akhirnya banyak orang yang menekuninya dengan sangat serius.
Bahkan tidak jarang sebagian besar dari mereka melakukan hal-hal yang menurut kita berlebihan, seperti sekolah khusus fotografi hingga memiliki kamera dengan aksesori yang memiliki harga mahal. Namun rasanya semua itu tidak akan tergantikan dengan kepuasan batin mereka sebagai fotografer yang andal.
Teknik Mudah Untuk Fotografer Pemula
Jika kita melihat lebih dalam lagi, syarat untuk menjadi seorang fotografer profesional bagi pemula tidaklah harus selalu seperti yang disebutkan tersebut. Kita hanya perlu menekuni bidang tersebut dan mempunyai kemauan yang kuat untuk bisa menjadi seorang ahli. Selain itu, pendalaman akan sebuah kamera yang digunakan juga bisa menjadi syarat utama dalam menjadi seorang fotografer profesional.
Rata-rata orang beranggapan untuk pemula cukup menggunakan kamera yang biasa saja atau biasa disebut dengan kamera pocket atau juga dengan kamera ponsel. Dibanding dengan kamera digital SLR rasanya itu hanya untuk mereka yang mahir di bidang tersebut.
Rasanya pendapat tersebut tidaklah selalu benar karena untuk menjadi seorang fotografer yang profesional bagi pemula bisa menggunakan kamera jenis apa pun. Satu yang perlu dipahami dengan betul ialah kita bisa menguasai teknik foto dalam kamera tersebut.
Teknik Dasar Fotografi
Untuk mengulas bagaimana teknik fotografer profesional bisa dikuasai oleh seorang pemula, mari kita simak ulasan berikut ini.
1. Rule of Third
Rata-rata bagi kebanyakan orang mengambil objek dengan posisi si objek tersebut beradai di tengah. Semua kamera memang bisa melakukannya dengan baik dan hal tersebut tidaklah salah. Akan tetapi, kita bisa mencobanya dengan jenis teknik yang lain dan lebih menarik.
Dalam kamera digital, termasuk dengan kamera dalam ponsel rasanya terdapat jenis aplikasi ini. Aplikasi ini ketika diaktifkan akan tampak dua buah garis vertikal dan dua buah garis horizontal dalam layar kamera tersebut. Nantinya layar tersebut seolah-olah akan terbagi menjadi sembilan layar-layar berukuran kecil.
Lalu apa fungsi dari aplikasi tersebut? Ketika telah diaktifkan dan telah muncul menjadi sembilan bagian, maka kita bisa menyesuaikan tata letak objek nantinya.
Kita bisa mengarahkan akan diposisikan di mana si objek tersebut dengan mengikuti poros pada layar tersebut. Dengan menggunakan aplikasi ini maka pengambilan posisi objek yang tidak biasa dapat dilakukan dengan mudah.
2. Mengubah Sudut Pandang
Selalu bisa mengubah sudut pandang atau ketinggian dari kamera. Satu lagi teknik yang biasa dipakai oleh fotografer pemula ialah mengambil objek dengan meletakkan kamera sejajar dengan mata.
Lagi-lagi hal ini memang tidak bisa disalahkan. Namun untuk menjadi seorang fotografer profesional haruslah bisa melakukan terobosan-terobosan yang tidak biasa, salah satunya dengan menggunakan posisi kamera tersebut.
Cara tersebut memang akan terlihat membosankan karena kita akan berpandangan lurus dengan objek. Kita bisa megubah sudut pandang atau ketinggian dari kamera yang digunakan untuk mengambil objek. Bagi sebagian orang mungkin hal ini akan terasa menyulitkan, namun sesungguhnya nantinya akan memiliki hasil yang berbeda dan tidak monoton.
Kita bisa menggerakkan kamera tersebut ke bawah, ke atas, ataupun ke samping. Dengan begitu, objek yang diambil nantinya tidak akan selalu berada di tengah dan juga posisi kamera kita tidak akan biasa.
Namun untuk melakukan hal ini, kita juga bisa menggunakan kamera yang memiliki lensa LCD yang fleksibel yang bisa digunakan ke segala arah. Lensa tersebut akan berfungsi sebagai kontrol komposisi yang akan memudahkan penggunaan cara ini.
3. Pilihlah Resolusi atau Kualitas yang Sangat Maksimal
Hampir semua kamera digital kini sudah menggunakan mode penyimpanan dalam memory card dan itu sudah bukan lagi menjadi barang yang mewah. Ada berbagai kapasitas yang bisa disesuaikan dengan kegunaan kamera kita. Namun hal itu pula nantinya bisa berpengaruh terhadap resolusi yang kita gunakan.
Semakin kecil resolusi yang digunakan maka jumlah penyimpanan dalam memory akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, jika menggunakan resolusi yang maksimal maka jumlah penyimpanan dalam memory akan semakin sedikit.
Rasanya resolusi ini terlihat lebih penting ketimbang jumlah penyimpanan dalam memory. Ketika kita menggunakan resolusi yang maksimal maka hasil dalam foto tersebut juga akan memuaskan. Manfaat lainnya kita akan lebih mudah dalam mengedit atau mencetak foto tersebut tanpa harus mengurangi keindahan kualitasnya.
Setiap kamera digital selalu mempunyai resolusi yang berbeda-beda. Hal ini bisa menjadi pilihan bagi kita dalam memiliki kamera dengan resolusi yang baik. Bagaimanapun juga hasil foto terbaik akan lebih memuaskan jika memiliki resolusi yang maksimal, apa pun jenis kameranya.
4. Mengetahui Iso
Penting untuk diketahui dlaam exposure: ISO, Aperture, dan Shutter Speed. Dari semua bagian teknik fotografer pemula, rasanya teknik inilah yang dapat dikatakan memiliki kesulitan tersendiri. Namun sesulit apa pun ilmu, akan bisa dilalui dengan mudah jika kita bisa mempelajarinya dengan baik. Mari kita simak.
Pengertian ISO
ISO memiliki pengertian seberapa sensitifnya sensor kamera tersebut terhadap cahaya yang ada di sekitar. Bagaimanapun cahaya memiliki peran yang sangat aktif dalam hasil foto yang baik. Terlebih dengan cahaya alam yang sulit diprediksi.
Menggunakan ISO yang besar akan memudahkan dalam melakukan foto dengan cahaya yang redup atau kurang. Akan tetapi, nantinya akan lebih banyak noise. Sementara itu, penggunaan ISO yang rendah difungsikan untuk memotret dalam ruangan. maka dari itu, rajin-rajinlah kita menyesuaikan ISO dalam potret.
Aperture. Aplikasi ini mempunyai fungsi dalam menentukan focal length (angka f atau f/) serta menggambarkan ukuran fisik dari bukaan lensa. Jika angka yang tersaji tinggi itu berarti ada lubang kecil yang memasukkan cahaya, yang nantinya akan berpegaruh terhadap ketajaman pada background dari objek tersebut.
Sementara itu, jika angka f kecil maka bukaan lensanya akan besar dan untuk background akan tampak kabur. Hal ini biasa disebut sebagai out of focus.
Shutter Speed. Shutter Speed ini akan ditentukan seberapa lama shutter tetap dibuka dalam membiarkan cahaya yang masuk ke dalam sensor. Jika shutter terbuka dalam waktu yang lama maka foto tersebut akan menunjukkan sebuah gerakan.
Sementara itu, jika shutter terbuka dalam waktu yang singkat maka hanya akan menangkap satu gerakan saja, yakni gerakan diam.
Untuk menjadi fotografer profesional memang terlihat sulit dilakukan, namun rasanya semua fotografer pemula bisa melakukannya. Sekali lagi, janganlah terpaku kepada kamera apa yang digunakan, melainkan kepada kemauan untuk belajar dan menguasa kamera tersebut. Selamat belajar.