7 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia – Apa keistimewaan dari tanggal 10 November? Setiap 10 November, bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan. Momen yang digunakan untuk mengingat kembali sosok pahlawan kemerdekaan yang berjuang demi bangsa dan negara. Berikut ini 7 pahlawan kemerdekaan Indonesia yang menginspirasi.
Iya, keberanian para pahlawan untuk mempertaruhkan nyawa demi membela negara menginspirasi banyak orang, terutama para generasi muda. Siapa saja pahlawan yang menginspirasi itu? Pada dasarnya, semua pahlawan kemerdekaan menginspirasi, namun 7 di antaranya adalah sebagai berikut ini.
7 Pahlawan yang Menginspirasi Generasi Muda
1. Soekarno
Pria kelahiran Surabaya 6 Juni 1901 ini merupakan salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia. Tidak lain dan tidak bukan, sosok yang dimaksud ini adalah Soekarno. Soekarno merupakan sosok yang mengusulkan dasar negara Republik Indonesia yang kita kenal sekarang dengan Pancasila.
Soekarno menyampaikan usulan tersebut pada 1 Juni 1945, tepatnya saat diselenggarakannya Sidang BPUPKI. Rumusan Pancasila tersebut kemudian dikenal sebagai dasar negera. Dan kemudian dicantumkan dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945.
Disamping itu, Soekarno juga dikenal sebagai orator yang handal. Lewat pidatonya, Soekarno mampu menggetarkan hati para pendengar. Selain mempunyai jiwa patriotik yang tinggi, Soekarno juga dikenal sebagai politikus cerdas. Soal bahasa pun beliau jagonya, bisa menguasai 8 bahasa sekaligus.
Berkat itu, Soekaro mendapat banyak penghargaan. Salah satunya adalah mendapatkan gelar Doktor honoris Causa dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri.
2. Kartini
Siapa sih yang tak kenal dengan sosok pahlawan wanita satu ini? Pahlawan wanita yang dimaksud tak lain adalah Kartini. Beliau lebih dikenal dengan nama Raden Ajeng Kartini.
Raden Ajeng Kartini termasuk perempuan dari kalangan ningrat yang mempunyai pemikiran moderat. Sebagian besar waktunya, ia gunakan untuk memperjuangkan kesetaraan antara hak kaum wanita dengan kaum laki-laki.
Seperti yang kita ketahui, zaman dulu hanya kaum laki-laki yang diperbolehkan untuk mengemban ilmu di sekolah. Sementara kaum wanita hanya diam di dapur, agar handal mengolah makanan.
Dan Raden Ajeng Kartini termasuk salah satu wanita yang merasa kecewa akan hal itu. Ia terus berjuang demi mendapatkan kesetaraan kaum wanita. Hingga akhirnya, Raden Ajeng Kartini mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama “Sekolah Kartini”. Sekolah tersebut dibangun di Kota Semarang pada 1912.
Fokus utama perjuangan Kartini adalah mengubah paradigma terhadap gender. Wanita dan laki-laki mempunyai hak yang sama. Sama-sama mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi.
Perjuangan Raden Ajeng Kartini akhirnya membuahkan hasil. Kini, wanita bisa mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Selain itu, wanita juga berhak untuk berkarier. Namun jangan sampai kesibukan itu, membuat kita lupa akan kodrat seorang wanita.
Karena kisahnya yang menginspirasi, nama Kartini dijadikan sebagai nama jalan di Negara Belanca. Selain itu, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. Sesuai dengan tanggal lahir Kartini, yakni 21 April 1879.
3. Jenderal Soedirman
Pria kelahiran Purbalingga, 24 Januari 1916 ini menjadi salah satu bagian dari pahlawan kemerdekaan Indonesia. Beliau adalah Jenderal Besar Raden Soedirman atau lebih akrab dipanggil Jenderal Soedirman.
Pada 18 Desember 1948, Soedirman diangkat sebagai panglima besar. Kemudian selang satu hari, yakni pada 19 Desember 1948, Belanda berusaha menduduki Yogyakarta dengan melancarkan Agresi Militer II.
Kondisi ini membuat Soedirman beserta kelompok kecil tentara dan dokter pribadinya melakukan perjalanan ke arah selatan. Setelah itu, Soedirman memulai perlawanan gerilya selama kurang lebih 7 bulan lamanya.
Selain itu, Jenderal Soedirman juga mengemban tugas untuk menjadi komando kegiatan militer di Pulau Jawa. Termasuk pula saat peristiwa Serangan Umum di Yogyakarta pada 1 Maret 1949. Berkat keberaniannya dalam melawan penjajah, nama Soedirman dipakai sebagai nama jalan. Dan membuat namanya termasuk sebagai salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia.
4. Cut Nyak Dhien
Selain Raden Ajeng Kartini, masih banyak lagi pahlawan wanita lainnya. Seperti contohnya Cut Nyak Dhien. Perempuan yang lahir pada 1848 di Aceh ini merupakan istri dari Teuku Umar. Bisa dibilang keduanya adalah pasangan suami istri yang sama-sama membela bangsanya.
Cut Nyak Dhien diberi tugas untuk memimpin perlawanan kepada Belanda pada saat Perang Aceh. Sebelumnya, Tjuk Njak Dhien merupakan istri dari Ibrahim Lamnga. Namun sayang, Ibrahim Lamnga gugur saat perang melawan Belanda. Sejak saat itulah, kebencian akan Belanda menjadi meledak-ledak.
Hingga akhirnya, Cut Nyak Dhien menikah dengan Teuku Umar. Keduanya bersama-sama berjuang untuk melumpuhkan Belanda. Akan tetapi, sayangnya lagi-lagi Cut Nyak Dhien harus kehilangan orang yang ia sayang. Teuku Umar pun gugur pada 11 Gebruari 1899 saat menyerang Meulaboh. Kepergian Teuku Umar membuat Cut Nyak Dhien harus berjuang sendiri di pedalaman Meulaboh. Namun untungnya, masih ada pasukan kecil yang bersedia membantu untuk melawan belanda.
Perjuangan TCut Nyak Dhien dalam melawan Belanda patut diacungi jempol. Apalagi seperti yang kita tahu, sebagai seorang wanita ia berani memimpin perang berada di garis paling depan melawan Belanda.
5. Pangeran Diponegoro
Pahlawan kemerdekaan Indonesia lainnya adakah Pangeran Diponegoro. Beliau dikenal sebagai pahlawan yang memimpin Perang Diponegoro (1825 – 1830). Perang tersebut, mengharuskan Diponegoro bersama pasukannya melawan pemerintah Hindia – Belanda. Dan sungguh mengerikan, Perang Diponegoro termasuk perang yang menelan korban paling banyak dalam sejarah Indonesia.
Pria kelahiran Yogyakarta, 11 November 1785 ini ternyata memiliki nama asli Mustahar. Dan kini, Pangeran Diponegoro dikenal dengan kriprahnya yang pernah memimpin Perang Diponegoro melawan pemerintah Hindia – Belanda. Ini alasannya, kenapa Pangeran Diponegoro termasuk pahlawan kemerdekaan Indonesia.
6. Ki Hajar Dewantara
Pria kelahiran Yogyakarta 2 Mei 1889 ini merupakan pendiri dari Perguruan Taman Siswa. Perguruan taman Siswa adalah sekolah yang didirikan untuk para penduduk pribumi kalangan bawah. Karena seperti yang kita tahu, di zaman dahulu sekolah umum hanya diperuntukkan bagi priyayi dan orang-orang Belanda saja.
Ajaran yang dikenal dari Ki Hajar Dewantara adalah Tut Wuri Handayani. Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai sosok yang berhasil memberantas buta aksara di tanah air. Begitu besarnya dedikasi beliau terhadap dunia pendidikan membuat Ki Hajar Dewantara dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Disamping itu, begitu besarnya dedikasi Ki Hajar Dewantara terhadap kemajuan negeri ini membuat tanggal lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Jadi setiap tanggal 2 Mei, warga Indonesia bersama-sama memperingati Hari Pendidikan Nasional. Peringatan yang ditujukan untuk mengingatkan kita akan besarnya jasa Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan di Indonesia.
7. Mohammad Hatta
Tokoh yang satu ini lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta. Bung Hatta lebih dikenal sebagai proklamator sekaligus aktivis. Sebagai wakil presiden, Bung Hatta termasuk aktif dalam berbagi ilmu tentang koperasi. Tak heran, jika akhirnya pria kelahiran Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902 ini dijuluki sebagai Bapak Koperasi Nasional. Karena ilmu yang ia miliki tak segan-segan dibagi kepada orang-orang disekitar.
Itu dia beberapa tokoh pahlawan kemerdekaan Indonesia yang menginspirasi. Semoga kita bisa meneladani sikap-sikap positif dari para pahlawan di atas.