Cara Pengolahan Bahan Makanan agar Tahan Lama – Bahan makanan mengandung air dengan jumlah tertentu. Kandungan air inilah yang menyebabkan bahan makanan mudah rusak akibat aktivitas biologi di dalam bahan makanan atau masuknya mikroorgnisme ke dalam bahan makanan. Semakin tinggi kadar air dalam bahan makanan, semakin mudah dan cepat bahan makanan tersebut rusak.

Maka dari itu, salah satu cara pengolahan bahan makanan adalah mengurangi kadar air dalam bahan makanan. Beberapa cara untuk mengurangi kadar ait tersebut adalah sebagai berikut.

5 Cara Pengolahan Bahan Makanan agar Tahan Lama

1. Pendinginan

Pendinginan adalah menyimpan bahan makanan dalam temperatur yang sangat rendah. Ada dua cara pendinginan yang dapat Anda lakukan, yaitu pendinginan pada temperatur -20 derajat Celcius sampai +10 derajat Celcius dan pembekuan pada temperatur -120 derajat Celcius sampai -24 derajat Celcius.

stok makanan di freezer

Pendinginan akan membuat bahan makanan tahan sampai beberapa hari dan minggu. Sementara pembekuan, dapat mengawetkan makanan sampai beberapa bulan. Bahkan, tahun. Namun, pendinginan dan pembekuan tidak membuat mikroorganisme dalam bahan makanan mati. Mereka hanya tertidur.

Ketika bahan makanan dicairkan, proses pertumbuhan mikroorganisme dapat berlangsung cepat. Maka dari itu, Anda harus cermat memilih dan mengolah bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan.

2. Pengeringan

Pengeringan artinya menghilangkan atau mengurangi kadar air dalam bahan makanan dengan menggunakan panas. Pengeringan, selain membuat bahan makanan awet, akan mengecilkan volume bahan makanan sehingga mudah dikemas atau dibawa.

Kopi, teh, dan aneka biji-bijian, umumnya diolah dengan cara pengeringan. Namun, pengolahan bahan makanan dengan pengeringan juga dapat mengubah sifat kimia dan fisika bahan makanan. Agar pengeringan berlangsung baik, pemanasan harus terjadi di semua bagian dan kadar air harus berkurang dari semua permukaan bahan makanan.

Baca Juga  Ketahui Makanan Yang Menyebabkan Asam Lambung Naik

Kebiasaan menjemur bahan makanan biasa dilakukan oleh masyarakat Gunung Kidul dan Wonogiri, karakter tanah kedua daerah ini yang cenderung kering, tumbuhan yang bisa ditanam adalah ketela dan jagung saja, selebihnya tak bisa sama sekali. Bahan makanan pokok di kedua daerah itu adalah gaplek dan nasi jagung. Jadi ketika panen ketela dan jagung, sebagian hasil panennya dijemur hingga kering agar awet disimpan. Saat musim kemarau penduduk desa tak kehabisan bahan makanan utamanya. Mereka tinggal mengambil seperlunya di lumbung pribadinya.

3. Pengemasan

Pengolahan bahan makanan dengan cara mengemasan bertujuan untuk menghindarkan bahan makanan dari kerusakan secara mekanis dan mencegah perubahan kadar air. Kemasan plastik, karton, aluminium, dapat digunakan untuk pengemasan. Di rumah, Anda dapat menyimpan bahan makanan dalam wadah plastik kedap udara sehingga makanan tahan sampai beberapa hari. Kemasan plastik kedap udara, tujuannya agar makanan bebas dari bakteri dan biang jamur yang menyebabkan busuk.

Setelah makanan dimasukan dalam plastik kedap udara, langkah selanjutnya dimasukan ke dalam almari pendingin / fresser. Tujuannya agar beku dan bisa disimpan sampai lama. Kita bahan makanan akan dimasak, tinggal direndam dalam air panas.

Walaupun demikian bahan makanan mentah seperti daging, ikan dan buah ada batas kadaluarsanya. Daging merah dan ikan, tak lebih dari dua bulan sudah tak layak konsumsi. Sedang buah-buahan batas maksimunnya tiga minggu.

4. Penggunaan Bahan Kimia

Beberapa bahan kimia dapat membuat bahan makanan lebih tahan dari serangan mikroorganisme. Selain itu, bahan kimia dapat memberikan rasa dan warna tertentu. Beberapa jenis zat kimia yang dapat digunakan adalah asam cuka (asam asetat), fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory yang biasanya dipakai pada buah dan sayur agar tahan lama.

Baca Juga  Teknik Mudah bagi Fotografer Pemula dalam Menguasai Kamera

Sebaiknya, Anda tidak menggunakan bahan kimia tersebut jika kurang paham penggunaannya. Menggunakan gula atau garam atau menjadikan bahan makanan sebagai manisan atau asinan lebih baik daripada menggunakan bahan-bahan kimia.

Pengawetan bahan makanan dengan zat kimia kerap digunakan pada industry makanan sekala besar. Tujuannya agar bahan makanan bisa dijual dalam jangka waktu lama. Termasuk minuman kemasan juga menggunakan bahan pengawet jenis natrium benzoate. Namun jangka waktu kadaluarsa makanan dan minuman yang menggunakan bahan pengawet tak lebih dari dua tahun. Selebihnya sudah tak layak konsumsi dan harus ditarik dari pasaran untuk dimusnahkan. Pemerintah melalui BPOM, secara ketat mengawasi peredaran makanan dan minuman yang menggunakan bahan pengawet.

5. Fermentasi

Salah satu cara pengolahan bahan makanan dan sekaligus baik untuk kesehatan adalah fermentasi. Bakteri laktat (lactobacillus) yang biasa dipakai untuk proses fermentasi akan menghasilkan asam laktat dengan nilai keasaman atau pH 3,4 hingga 4.

Fermentasi

Nilai pH ini dapat menghambat pertumbuhan sejumlah bakteri yang membuat bahan makanan busuk dan rusak. Proses fermentasi juga menghasilkan vitamin-vitamin tertentu, misalnya B-12.

Beberapa contoh bahan makanan hasil fermentasi adalah asinan sayuran dan buah-buahan, kecap, tauco, terasi, bekasam atau bekacem dari Sumatera Selatan. Berbagai jenis tapai juga merupakan hasil fermentasi yang sering kita konsumsi sehari-hari.

Plus Minusnya Makanan Awetan

Kita sebagai konsumen yang kerap mengonsumsi makanan olahan dan awetan, perlu mencermati kelebihan dan kekurangan makanan tersebut. Tujuannya semata-mata agar makanan yang kita konsumsi bermanfaat bagi kesehatan. Sekali-kali kita boleh mengonsumsi makanan awetan yang tujuannya untuk variasi saja. Namun makanan awetan kalau dikonsumsi terus-menerus ternyata tak baik bagi kesehatan.

Makanan awetan kalau ditinjau proses pembuatannya sudah mengalami berbagai tahapan hingga menjadi makanan siap saji. Kalau dilogika, kandungan nutrisi pada makanan awetan sudah banyak berkurang dan tak lengkap lagi. Apalagi makanan yang diawetkan menggunakan zat kimia, jika dikonsumsi berlebihan bisa mendatangkan bibit penyakit berbahaya pada tubuh manusia.

Baca Juga  Tips Sehat Hindari Makanan yang Berlemak

Misalnya mie insant yang menggunakan bumbu kimia, jika dikonsumsi kadang kala mungkin bisa mengusir rasa lapar. Namun jika mie instant dikonsumsi terus menerus tanpa diselingi sayuran dan makanan alami, akibatnya menjadi racun bagi organ pencernaan manusia. Racun yang berasal dari zat pengawet makanan berdampak mengganggu kinerja liver dan lambung. Sehingga mengakibatkan liver meradang dan bengkak.

Kelebihan makanan awetan adalah harganya mungkin lebih murah dari pada makanan segar. Dari penyajiannya lebih praktis dan simple,dan mudah dimasak atau dimakan begitu saja. Makanan awetan sangat cocok untuk kegiatan outdoor misalnya mendaki gunung, traveling dan hal-hal yang bersifat urgent.

Konsumen yang bijak mengerti mana makanan yang sehat dan makanan yang tak layak konsumsi. Jangan sampai kita menerapkan pola makan yang tak sehat. Sebaik-baiknya makanan, dipilih dari bahan-bahan yang segar dan alami.

Itulah 5 Cara Pengolahan Bahan Makanan agar Tahan Lama, semoga bermanfaat