Pertanyaan seperti ini pasti pernah terlintas di benak Anda semua, terutama para wanita yang tengah hamil, “Amankah bercinta saat hamil?”. Atau “bagaimana caranya bercinta saat hamil agar tidak mengganggu kesehatan kandungan?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini memang terkesan tabu, tapi sesungguhnya ada ilmu di sini, ada informasi yang pastinya berguna untuk semua pasangan suami dan istri.
Bercinta Saat Hamil Menimbulkan Kekhawatiran
Menikah merupakan impian setiap manusia. Membangun rumah tangga yang harmonis juga merupakan impian setiap pasangan. Untuk menciptakan hubungan suami istri yang harmonis, menjaga kualitas hubungan intim antara suami dan istri merupakan salah satu kunci utama. Masing-masing pasangan berupaya untuk memberikan yang terbaik setiap kali akan melakukannya.
Selain bertujuan untuk membuat hubungan semakin harmonis, berhubungan intim antara suami dan istri juga bertujuan untuk mendapatkan momongan. Kehamilan merupakan sebuah fase yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri. Tapi kemudian ada sebuah kekhawatiran yang muncul dari pihak suami. Apalagi jika tidak berhubungan dengan urusan ranjang.
Bayangan bahwa selama sembilan bulan tidak bisa melakukan hubungan intim seolah menghantui mereka. Padahal, menurut beberapa ahli kandungan, bercinta saat hamil masih bisa dilakukan. Tentunya dengan berbagai syarat yang tidak boleh diabaikan.
Kekhawatiran untuk melakukan hubungan intim selama istri hamil pasti ada di benak sebagian besar para suami. Membayangkannya saja bisa jadi tidak ada yang tega. Tapi, urusannya menjadi lain ketika nafsu tengah memuncak. Jika demikian, Anda harus benar-benar memerhatikan apa dan bagaimana cara bercinta saat hamil yang tepat dan tidak membahayakan janin serta kesehatan istri.
Mencari informasi yang berkenaan dengan hal itu bisa melalui beberapa media. Anda bisa menanyakannya langsung pada dokter kandungan atau jika merasa malu, Anda bisa mencarinya melalui internet, seperti yang tengah dilakukan saat ini. Mencari tahu segala informasi yang berkenaan dengan hal ini masih lebih baik daripada terus-menerus membuat Anda khawatir dan takut.
Ketika informasi bahwa bercinta saat hamil sudah didapat, dan ternyata hal tersebut tidak berbahaya (selama dilakukan dengan tata cara yang aman), kekhawatiran pasti tidak sepenuhnya hilang dari benak Anda, bukan? Hal ini berkaitan dengan kondisi perut istri Anda yang semakin membesar. Tapi sekali lagi, percayalah, bahwa berhubungan intim saat hamil tidak berbahaya jika dilakukan sesuai “aturan”.
Hal yang Perlu Diperhatikan pada Bercinta Saat Hamil
Menurut beberapa ahli kandungan, ketika kandungan berusia satu sampai tiga bulan, hubungan seks tidak boleh dilakukan secara sering. Skalanya jangan disamakan dengan skala bercinta sebelum hamil. Jika hal tersebut dilakukan, kandungan bisa mengalami keguguran.
Begitupun ketika trimester kedua dan ketiga, terutama trimester ketiga. Pada saat kandungan ada dalam fase trimester terakhir, bercinta juga jangan terlalu sering dilakukan. Khawatirnya, hal tersebut akan berakibat pada kelahiran bayi yang belum pada waktunya, alias prematur.
Kekhawatiran bercinta saat hamil sejatinya bukan hanya milik laki-laki, Anda sebagai wanita yang tengah mengandung juga pasti khawatir. Untuk itu, lebih berhati-hati pada saat melakukan hubungan seksual sungguh diperlukan. Jika tidak, hal tersebut bisa menyebabkan gugurnya kandungan. Lalu, apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Ketika melakukan hubungan seksual, sebagian besar otot pada tubuh wanita mengejang, termasuk pada otot rahim. Jika otot pada rahim mengejang terlalu kuat, pembuluh darah pada rahim akan terjepit. Sementara pasokan oksigen untuk jabang bayi berasal melalui pembuluh ini. Apabila pembuluh darah ini terjepit, pasokan oksigen yang menuju calon bayi Anda otomatis akan terganggu. Inilah yang dikhawatirkan dapat membuat Anda keguguran.
Saran untuk menghadapi risiko ini adalah lakukan hubungan seksual lebih hati-hati. Jangan bertindak seolah tidak ada nyawa di dalam perut Anda. Bekerjasama dengan suami mengenai hal ini akan jauh lebih baik.
Bercinta saat hamil faktanya memang memiliki risiko yang cukup tinggi. Meskipun tidak dilarang, tapi aturan yang cukup banyak harus diakui cukup memberatkan. Salah satunya adalah hentikan berhubungan seks ketika mengalami pendarahan. Hentikan juga ketika air ketuban pecah. Hal-hal seperti itu tentu saja menjadi sesuatu yang wajib untuk diperhatikan. Jika hal tersebut terjadi, segeralah konsultasi pada dokter kandungan.
Tingkat Gairah yang Berbeda pada Wanita Hamil
Berbicara tentang bercinta, pasti selalu berkaitan dengan gairah. Berbeda dengan pria yang tidak hamil, wanita hamil memiliki tingkat gairah yang berbeda-beda. Perbedaan ini disebabkan oleh masalah-masalah kesehatan yang muncul selama masa kehamilan.
Wanita yang sering muntah-muntah selama hamil, nafsu makan menurun, dan seringkali sakit pada saat hamil, cenderung memiliki tingkat gairah untuk melakukan hubungan seksual yang rendah. Sementara wanita yang kesehatannya fit selama hamil, tingkat gairah seksualnya akan stabil, bahkan meningkat.
Mengapa gairah bisa meningkat justru pada saat kehamilan? Jawabannya ada pada vagina yang menjadi lebih hangat akibat banyaknya aliran darah yang menuju ke daerah V tersebut. Tapi, sekali lagi, meskipun gairah menjadi lebih meningkat, bercinta saat Anda tengah hamil harus dilakukan secara lebih hati-hati.
Posisi Bercinta Saat Hamil
Siasat melakukan hubungan seksual ketika istri tengah hamil besar adalah dengan mengatur posisi bercinta. Posisi bercinta saat istri tengah hamil tentu menjadi hal yang benar-benar harus Anda perhatikan.
Secara umum, menentukan posisi bercinta yang aman ketika istri tengah hamil adalah bagaimana memilih posisi yang tidak akan membuat istri Anda orgasme terlalu kuat. Karena jika hal ini terjadi, dikhawatirkan janin yang ada di dalam kandungan akan gugur akibat penyempitan pembuluh darah di sekitar rahim.
Lantas posisi bercinta seperti apakah yang pas untuk dilakukan ketika istri tengah hamil? Berikut ada beberapa pilihan posisi yang bisa Anda coba.
- Posisi woman on top memungkinkan wanita mengatur pergerakan. Dengan begini, orgasme juga memungkinkan untuk lebih dikontrol. Tapi ingat, ketika melakukannya jangan terlalu kuat menggerakkan badan karena hal ini dapat mengguncang janin yang ada di dalam kandungan. Sebaiknya, penetrasi yang dilakukan juga tidak terlalu dalam.
- Posisikan Anda berada di belakang istri. Penetrasi dilakukan dari arah belakang sehingga orgasme yang dirasakan istri Anda tidak akan terlalu hebat. Posisikan diri secara miring dengan salah satu kaki agak mengangkat. Posisi ini juga tidak terlalu menekan rahim.
- Lakukan dengan cara duduk. Sementara biarkan istri Anda duduk di pangkuan. Posisi ini juga memungkinkan istri menjadi lebih mudah mengontrol seberapa dalam penetrasi yang dilakukan oleh Anda.
- Lakukan penetrasi dari arah belakang dengan posisi menungging. Wanita berada dalam posisi menunggung, kemudian lakukan penetrasi dari belakang. Jangan terlalu keras mengguncang badan istri Anda karena ini akan sangat berbahaya, terutama jika kandungan sudah cukup besar.
Secara umum, bercinta saat hamil tidak dilarang. Tidak ada dokter kandungan manapun yang berhak melarang. Sejauh hal itu dilakukan dengan cara yang benar dan tidak membahayakan, melakukan hubungan seks saat hamil tidak berbahaya.
Bahkan, ketika masa kandungan sudah mencapai usia 9 bulan, sebaiknya frekuensi bercinta saat hamil agak ditingkatkan. Hal ini berguna untuk melatih otot vagina menjadi lebih lentur. Selain itu, kandungan prostaglandin dalam sperma yang masuk melalui ke vagina saat berhubungan hubungan seksual bagus untuk merangsang kontraksi sehingga proses kelahiran bisa menjadi lebih cepat dan mudah.