Tahukah Anda cara kerja mesin motor matic? Teknologi saat ini semakin berkembang. Perkembangan ini menambah kemudahan manusia untuk hidup. Salah satu yang berkembang cukup pesat adalah alat transportasi.
Kendaraan bermotor bukanlah barang mewah sekarang ini. Mengendarakannya juga tidaklah sulit. Salah satunya yang membuat itu semua menjadi mudah adalah banyaknya kendaraan matic. Memang masih banyak yang masih bingung dengan bagaimana cara kerja motor matic. Berikut ini sedikit penjelasannya.
Motor matic dapat dikendarai dengan mudah. Anda tidak perlu memindahkan gigi transmisi secara manual. Pada awalnya, untuk menjalankan sepeda motor, Anda harus menarik kopling dan memindahkan perseneling gigi secara manual. Dengan sistem ini Anda bisa mengatur besaran gas, kecepatan kopling dan memindahkan persneling. Pengaturan semacam ini bisa membuat pengendara berakselerasi sesuai gaya berkendaranya.
Kemudian teknologi motor berkembang. Pada era 1970an ditemukanlah jenis motor yang tidak harus memainkan tuas kopling secara manual jika ingin memindahkan perseneling. Kopling akan bekerja secara otomatis. Jadi pengendara hanya perlu memindahkan perseneling secara manual tanpa harus memikirkan kopling. Motor jenis ini sering disebut dengan motor bebek oleh orang Indonesia.
Cara Kerja Mesin Motor Matic
Pada awalnya sistem ini disebut juga sistem automatic atau matic. Namun untuk sekarang ini makna matic sudah bergeser. Matic dalam persepsi sekarang ini adalah tidak melakukan perpindahan gigi perseneling atau kopling secara manual. Semuanya berjalan secara otomatis, pengendara hanya perlu memikirkan gas dan rem.
Pemakaian semacam ini memang mudah, namun bisa juga berbahaya. Mesin motor matic tidak memakai engine brake yang bisa mengurangi kecepatan motor secara signifikan. Jadi untuk menghentikan motor jenis matic, hanya bergantung pada rem depan dan rem belakang. Karena itu memakai motor matic harus hati-hati.
Selain itu, cara mengendarari motor matic juga berbeda dengan motor biasa lainnya. Hal ini terutama disebabkan oleh teknologi dalam motor matic yang berbeda dengan sepeda motor bebek atau motor yang masih memakai kopling manual.
Pada motor matic terdapat komponen utama yang disebut dengan CVT. CVT (Continuously Variable Transmission) adalah ketika melakukan perubahan kecepatan, elemen yang bekerja ialah V-belt dan variable pulley. Pada motor matic terdapat sebuah v-belt dan dua pulley, yang berada di depan dan di belakang. Kedua pulley ini memiliki lebar alur yang bisa berubah sesuai dengan kecepatan laju motor dan putaran mesin.
Pada kecepatan putaran mesin rendah, pulley bagian depan akan memiliki lebar alur yang besar radial dan v-belt kecil. Di saat yang sama, pulley bagian belakang akan memiliki lebar alur yang sempit dengan radial v-belt besar. Dengan adanya hal ini maka terdapat perbandingan rasio antara pulley belakang dan pulley depan. Hal ini akan berpengaruh pada kecepatan kendaraan bermotor.
Pada pulley bagian depan ada roller yang memiliki tugas untuk menekan pulley pada saat putaran mesin bertambah. Roller akan terlempar oleh gaya sentrifugal dari putaran mesin. Hal ini akan menekan pulley sehingga lebar pulley yang tadinya besar akan menjadi kecil. V-belt juga akan terjepit oleh pulley yang menjadi sempit sehingga belt akan bergeser ke sisi luar dan radialnya akan berubah menjadi besar.
Saat putaran mesin kembali berubah menjadi rendah, gaya sentrifugal dari roller akan menurun. Roller lalu akan kehilangan tenaga untuk menekan pulley depan. Hal ini membuat pulley belakang menjadi sempit kembali dikarenakan adanya dorongan pedas yang telah menekan pulley. Rasio keadaan ini adalah radial v-belt belakang besar dan v-belt bagian depan kecil.
Jadi ringkasnya adalah seperti berikut ini:
- Saat putaran mesin rendah : v-belt belakang besar -radial v-belt depan kecil.
- Saat putaran mesin tinggi : v-belt belakang kecil – radial v-belt depan besar.
Anda bisa membayangkan sama seperti posisi rantai dan gear pada sepeda kayuh. Jika gear depan besar, sepeda bisa memiliki kecepatan lebih cepat dibandingkan jika gear depan kecil.
Teknologi dalam mesin matic tidak hanya sampai di sini. Untuk mencegah roda belakang berputar saat putaran mesin masih rendah, ada kopling otomatis yang terhubung dengan pulley di bagian belakang. Kopling ini akan melepaskan hubungan antara pulley bagian belakang dengan gigi reduser ke roda belakang pada saat putaran dari mesin rendah.
Dengan adanya penambahan kecepatan putaran mesin, kanvas koling akan menekan mangkok kopling karena adanya gaya sentrifugal pada kanvas kopling. Hal ini akan membuat mangkok kopling menerima tenaga yang akan diteruskan ke gigi reduser. Tenaga ini akan dilanjutkan ke roda belakang untuk membuat motor bisa melaju.
Tips Perawatan Motor Matic
Teknologi dari CVT ini tentu diklaim lebih unggul daripada pendahulunya. Salah satu yang jelas, keunggulan dari teknologi ini adalah mudahnya cara untuk mengoperasikannya. Selain itu perawatannya juga dianggap lebih mudah dan lebih murah. Pengendara hanya perlu memperhatikan kondisi dari v-belt.
Kondisi ini sebaiknya diperiksa setiap kendaraan menempuh jarak 10.000-20.000 km. Kondisi ini juga sangat bergantung dari cara pemakaian Anda dan juga kondisi dari medan jalan yang dilalui. Jika saja v-belt ini sudah memanjang atau retak, sudah sebaiknya untuk diganti dengan yang baru. Penggantian ini tergolong sebagai perawatan. Dan Anda juga pasti tahu bahwa perawatan sangat diperlukan untuk menjaga agar tunggangan lebih panjang umur.
Selain hal di atas tentu ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam merawat mesin matic. Berikut ini beberapa tips yang bisa diaplikasikan untuk merawat mesin sepeda motor matic:
- Sebelum motor dipakai sebaiknya Anda panaskan mesin terlebuh dulu dengan memakai choke. Beberapa mesin motor matis sekarang ini memang sudah memakai choke otomatis. Sebaiknya Anda membiarkan mesin panas, maksimal lima menit. Hal ini dilakukan agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam dari mesin.
- Sebaiknya Anda periksa kondisi aki dan busi secara teratur. Dalam motor matic peran busi dan aki tentu sangat penting. Salah satunya karena matic merupakan sepeda motor yang full DC.
- Kondisi dari v-belt dan roller sebaiknya juga diperiksa dengan ruton. V-belt yang terletak di sebelah rida ini biasanya diservis setiap jarak 10.000 km dan diganti setiap menempuh 25.000 km.
- Selalu membersihkan ruang transmisi secara berkala setiap 4000 km. Komponen CVT yang ada pada ruang transmisi ini sangat rentan terhadap kotoran dan debu.
- Ganti gear oil setiap jarak tempuh 5000 km atau yang sesuai dengan petunjuk penggunaan kendaraan ini. Sebaiknya gunakan oli transmisi atau pelumas yang khusus motor matic.
- Perhatikan oli secara rutin. Usahakan untuk mengganti oli secara berkala setiap 1000 km dan menggunakan oli khusus sepeda motor matic. Pelumas yang khusus matic bisa bekerja dengan maksimal ke seluruh permukaan dari komponen yang ada dalam mesin motor skutic. Pelumas khusus ini juga bisa mengurangi gesekan dan oksidasi yang bisa terjadi dalam mesin motor.
- Jika Anda memakai motor matic yang sudah injeksi sebaiknya lakukan servis injeksi setiap menempuh jarak 10.000 km.
Demikianlah pembahasan mengenai cara kerja mesin motor matic, semoga bermanfaat