Nutrisi pada Anak – Anak mempunyai kecerdasan dan keahlian yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan, serta faktor lingkungan yang di dalamnya termasuk asupan gizi. Seorang anak akan memiliki kecerdasan maksimal jika nutrisi pada anak tersebut terpenuhi dengan baik dan seimbang.
Perkembangan otak pada balita sangat cepat, balita yang berusia kurang lebih tiga tahun. Di atas usia tiga tahun, perkembangan otak menjadi lambat atau tidak secepat sebelumnya. Oleh karena itu, perkembangan otak balita perlu dioptimalkan dengan asupan nutrisi.
Asupan nutrisi pada anak harus diberikan saat anak masih berada dalam kandungan sampai remaja. Asupan nutrisi yang baik akan menjadikan fisik dan biologis anak seimbang, begitu juga dengan perkembangan otak anak akan berkembang dengan baik. Semakin baik kualitas nutrisi bagi anak, semakin baik pula perkembangan otaknya.
Pilihan Cerdas Nutrisi pada Anak
Pemberian nutrisi tidak boleh sembarangan dan asal begitu saja. Jika Anda memberikan nutrisi yang salah, maka perkembangan otak balita akan terhambat atau tidak dapat maksimal. Anda dapat mengetahui nutrisi yang cocok untuk anak Anda, dengan memperhatikan pemaparan mengenai jenis-jenis nutrisi untuk perkembangan otak anak berikut.
1. AA (Arachidonic Acid) dan DHA (Docosahexanoid Acid)
Zat gizi tersebut termasuk dalam golongan long chain polyunsaturated fatty acid (LC PUFA). Golongan ini merupakan salah satu golongan asam lemak esensial. Asam lemak yang harus didapatkan dari luar, karena tubuh tidak dapat membentuk atau memproduksinya.
Air susu ibu (ASI) mengandung AA dan DHA. Selain dari ASI, AA dan DHA dapat diperoleh dari ikan, seperti ikan salmon, tuna, sarden, telur, daging dan sebagainya.
AA dan DHA memiliki manfaat untuk merangsang tumbuhnya sistem saraf pusat yang berfungsi baik bagi penglihatan anak. DHA berperan dalam pembentukan sel-sel saraf, sedangkan AA berperan sebagai neuro transmitter.
2. Asam Lemak Omega 3, 6, dan 9
Asam lemak omega penting untuk pembentukan saraf pembungkus. Asam lemak omega 3 disebut sebagai asam lemak yang paling penting bagi kesehatan, apalagi asam lemak omega 3 yang mempunyai sifat antipenggumpalan darah dan antiperadangan.
Selain anti peradangan dan penggumpalan darah, asam lemak ini juga baik untuk sistem saraf pusat dan otak. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa anak yang mendapat asam lemak ini, akan memiliki nilai yang lebih tinggi pada ujian membaca daripada yang tidak mendapatkan.
Selain mendapatkan nilai tinggi, Anak dapat merubah tingkah lakunya menjadi lebih baik. Tidak heran, jika asam lemak tersebut banyak digunakan untuk terapi pada anak yang mempunyai sifat hiperaktif dan gangguan perhatian, serta gangguan mental seperti Obsessive-Compulsive Disorder (OCD), depresi, dan sebagainya.
Asam omega 3 memiliki induk. Tubuh mengonversi induk omega 3 ini menjadi Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). Induk dari omega 3 ini bernama Alpha Linolenic Acid (ALA).
Omega 3 ini banyak ditemukan dalam tubuh ikan yang memiliki lemak tinggi, seperti ikan salmon dan ikan tuna. Selain itu, manfaat omega 3 juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi sayuran hijau, biji kapok, dan kacang-kacangan seperti kacang walnut.
Asam lemak omega 6 juga mempunyai peran penting, sama halnya dengan asam lemak omega 3. Asam lemak omega 6 ini sifatnya esensial dan harus didapatkan dari luar tubuh. Asam lemak omega 6 ini banyak terdapat di minyak nabati. Minyak jagung dan minyak biji bunga matahari adalah minyak nabati yang mempunyai kandungan asam lemak yang tinggi.
Selain didapatkan dari minyak nabati, asam lemak ini juga didapatkan dari biji-bijian, sayuran berdaun, serealia dan sebagainya. Omega 9, adalah asam lemak yang paling banyak disediakan oleh alam, sehingga tubuh memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk kekurangan asam lemak ini.
Asam lemak ini tidak termasuk ke dalam asam lemak esensial karena tubuh dapat mensintesanya sendiri, yaitu dari lemak-lemak tak jenuh dalam tubuh. Omega 9 banyak ditemukan pada lemak hewan dan minyak nabati terutama minyak zaitun.
3. Asam Amino
Asam amino ini membentuk struktur otak dan pembentuk zat penghantar rangsang (zat neurotransmitter) pada sambungan sel saraf. Asam amino ini dapat menciptakan asparagin dengan bereaksi dengan asam aspartat. Asam tersebut diperlukan untuk menjaga keseimbangan sistem saraf pusat.
Dalam prosesnya, asam amino berperan dalam pengaturan pembentukan serotonin dalam sistem saraf. Pembentukan tersebut berfungsi untuk meningkatkan daya ingat. Sumber-seumber asam amino yang memiliki kualitas tinggi terdapat pada protein hewani seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan lain-lain.
Asam amino juga dapat diperoleh dari protein nabati, seperti kacang kedelai, alpukat, gandum, biji labu sayur, dan sebagainya. Dari beberapa protein nabati tersebut, kedelailah yang mempunyai asam amino berkualitas tinggi dan sama dengan protein hewani.
4. Triptophane
Triptophane merupakan asam amino yang penting dan merupakan bahan baku dari pembuatan neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang dapat mempengaruhi anak untuk mengendalikan diri, berkonsentrasi, pengaruh terhadap emosi, dan perilaku yang dimiliki anak. Triptophane merupakan salah satu asam amino esensial, yang bisa didapatkan dari karbohidrat, pisang, susu, dan sebagainya.
5. Vitamin B
Vitamin B merupakan nutrisi yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak serta mengaktifkan fungsi otak. Selain itu, vitamin B dapat meningkatkan memori dalam otak atau ingatan. Vitamin B ini banyak terkandung di dalam dalam makanan seperti telur, bayam, dan daging.
6. Asparagin
Asparagin ini diperlukan sistem saraf dalam menjaga keseimbangan. Selain itu, keseimbangan sangat diperlukan dalam pentransformasian asam amino. Asparagin ini biasanya didapatkan dari daging, telur, susu dan sebagainya.
7. Zat Besi
Zat besi merupakan unsur yang penting dalam proses produksi dan pemeliharaan mielin, serta untuk aktivitas saraf. Zat besi memiliki tugas dalam membantu enzim dalam merangsang saraf.
Zat besi dapat ditemukan dalam otak namun tidak merata, tergantung pada kebutuhan masing-masing dari bagian otak. Seseorang yang mengalami kekurangan zat besi dapat memiliki kecerdasan yang rendah. Zat besi banyak terkadung dalam makanan, di antaranya kulit kentang, kacang-kacangan, roti gandum, apel, jagung, jeruk dan sebagainya.
8. Vitamin E
Vitamin E penting bagi perkembangan otak, selain itu vitamin E ini terkenal baik untuk kulit dan rambut. Vitamin E juga dikenal sebagai antioksidan pada penyakit alzeimer. Vitamin E ini banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau, minyak bunga matahari, dan hazelnut.
9. Seng
Seng merupakan unsur dalam tubuh yang berjumlah kecil tetapi sangat dibutuhkan. Seng atau istilah lainnya Zink berperan dalam proses penyatuan protein dan nucleid acid, sehingga langsung berperan terhadap pembelahan sel, pertumbuhan, dan regenerasi sel.
Seng juga berkaitan erat dengan kecerdasan anak. Anak yang kekurangan zat seng, pertumbuhan kecerdasannya dapat terganggu, atau kecerdasannya rendah. Sumber makanan yang mengandung seng adalah kacang-kacangan, daging, susu, seafood, dan sebagainya.
Nutrisi untuk anak tidak hanya kesembilan nutrisi tersebut, melainkan masih banyak lagi, nutrisi-nutrisi lainnya seperti vitamin C, Sialic Acid (SA), Sphingomyelin, dan lain-lain. Dengan memberikan nutrisi pada anak, Anda akan membantu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, terutama sebagai cara meningkatkan kecerdasan anak.
Walaupun segala kebutuhan nutrisi terpenuhi seluruhnya, anak Anda belum tentu menjadi anak pandai. Anda perlu memperhatikan banyak faktor dalam diri anak seperti faktor genetik atau keturunan dan lingkungan.
Pemberian nutrisi pada anak hendaknya tidak dilakukan dengan instan, karena nutrisi yang sifatnya instan dapat berdampak buruk bagi perkembangan anak, terut