Biografi Bob Sadino – Om Bob Sadino pria kelahiran Lampung ini pernah menjadi tukang batu dan sekarang adalah pemilik tunggal dari Kem Chiks, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perternakan dan pangan. Perusahaan itu tidak ia dapat dengan mudah, bukan juga warisan orangtuanya. Perusahaan itu ia rintis dari nol. Mari kita simak sedikit kisah pengusaha sukses dan Biografi Bob Sadino.
Biografi Pengusaha Bob Sadino
Bob Sadino boleh dibilang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Di usia 19 tahun, anak bungsu dari lima bersaudara ini, mewarisi seluruh kekayaan orangtuanya. Om bob, begitu ia akrab disapa, memutuskan untuk keliling dunia dengan uang tersebut.
Ia sempat singgah dan menetap di Belanda selama sembilan tahun. Selama di Belanda, Bob Sadino pernah bekerja di Djakarta Lylod. Di Belanda Om Bob bertemu Soelami Soejoed, pasangan hidupnya.
Sesampai di Indonesia, ia memutuskan untuk membeli sebidang tanah di Kemang. Ia memulai usahanya dengan menyewakan mobil Marcedes yang ia bawa dari Belanda. Tak lama sebuah kecelakaan membuat mobil itu rusak parah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memperbaikinya.
Kehilangan sumber penghasilan dan tidak ingin menjadi pegawai, Bob Sadino memilih menjadi tukang batu dengan upah 100 rupiah perhari. Kondisi ini sempat membuat om Bob depresi, hingga seorang teman menyarankannya untuk beternak ayam.
Awalnya ia hanya menjual telur dari ayam-ayam tersebut. Telur itu ia jual dari rumah ke rumah. Tidak heran, karena beliau fasih berbahasa asing, banyak orang asing yang menjadi langganannya. Lama kelamaan usahanya terus berkembang.
Dari yang awalnya hanya menjual telur, kemudian ia mencoba untuk menjual daging ayam. Perusahaannya berkembang dan terus berkembang. Pada 1985, perusahaannya sanggup menjual sekitar 40 ton daging segar, 60 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran perbulan.
Menurut Om Bob, dalam memulai bisnis lebih baik menjadi orang yang “goblok”. Orang pintar terlalu banyak perhitungan untung rugi, sehingga membuat usaha yang direncanakan tidak berjalan. Kebanyakan orang pintar susah untuk mempercayai orang lain, semua hal dikerjakan sendiri. Sebaliknya orang “goblok” akan mencari orang yang lebih pintar untuk membantu dalam menjalankan usaha.
Menurut Bob Sadino lagi, orang “goblok” tidak akan pernah merasa gagal karena bagi orang “goblok” kegagalan adalah sebuah pelajaran yang harus diperbaiki. Berbeda dengan orang pintar yang selalu mencari kambing hitam setiap bertemu dengan kegagalan.
Kunci Menjadi Pengusaha Sukses
Dari cerita pengusaha sukses di Indonesia, Bob Sadino, Anda dapat mengambil sebuah pelajaran. Tapi, apakah Anda berhak memasuki dunia berwirausaha? Bila hanya merasa, semua orang dapat berkata bahwa mereka merasa berhak memasuki dunia berwirausaha.
Namun, ujian yang sesungguhnya adalah ketika mereka sudah benar-benar masuk ke dalam usaha. Berapa lama mereka bisa bertahan dan berapa lama mereka bisa berekspansi dan membesarkan usahanya.
Seorang pembelajar cepat tidak akan betah bila hanya berada di satu titik. Kegelisahan dirinya akan mempelajari hal-hal baru, akan menggiring memasuki gerbang usaha baru yang lebih menantang. Jiwanya akan haus berburu dan memburu jenis-jenis usaha baru. Pembelajar cepat ini akan saling bertarung dengan menggunakan berbagai strategi untuk menjadi nomor satu.
Meskipun demikian, persaingan bukannya untuk saling mengalahkan. Di dalam usaha saling menjatuhkan bukanlah usaha yang sesungguhnya. Dunia usaha yang baik adalah bersaing untuk menciptakan hal-hal yang semakin hari semakin baik demi membantu orang lain mendapatkan kenyamanan hidup yang lebih mudah. Selain itu, pengusaha yang sukses adalah orang-orang yang memiliki sifat berikut ini.
1. Para Pembelajar
Orang-orang pertama yang berhak memasuki dunia penuh rintangan dan tantangan ini adalah para pembelajar. Pembelajar cepat. Bukan pembelajar biasa. Di dunia wirausahawan yang penuh persaingan ini, hanya orang-orang yang setiap detik berusaha untuk selalu belajar dan belajarlah yang akan bertahan dari gempuran ombak perubahan.
Orang-orang ini tidak berat untuk mempelajari tentang akutansi, perpajakan, hukum-hukum ekonomi nasional dan internasional, ekonomi makro ataupun ekonomi mikro, dan perubahan yang bisa mempengaruhi keadaan ekonomi jangka panjang.
Hal-hal negatif pun mereka pelajari. Pelajaran tentang hal-hal negatif ini bukannya ingin melakukan hal negatif tersebut, melainkan mempelajari hal-hal negatif akan menghindarkannya melakukan hal negatif tersebut.
2. Orang-orang Tekun
Selain pembelajar cepat, orang-orang yang mempunyai tiket ke dunia usaha adalah orang-orang tekun, ulet, mempunyai tekad kuat, dan pantang menyerah. Kegagalan bisa saja mendatangi lingkungan berwirausaha kapan pun. Pengambilan keputusan yang penuh risiko sudah seperti bernapas. Oleh karena itulah, berwirausaha itu butuh orang-orang seperti ini.
3. Orang-orang Kreatif dan Inventif
Selanjutnya adalah orang-orang kreatif, inventif, pemberani, dan pembuat peluang. Ekonomi identik dengan hal-hal baru yang bisa tercipta siang dan malam. Bila para penghuni dunia wirausahawan tidak bisa membuat hal-hal baru bagi masyarakat, tergeruslah mereka dari dunia yang menuntut pembaharuan dan penyegaran ini.
4. Orang-orang Jujur dan Suka Membantu
Orang-orang yang suka membantu, jujur, dan dapat dipercaya, adalah orang-orang yang juga mempunyai tiket ke lingkungan usaha. Jiwa suka membantu dapat dikatakan sebagai jiwa dari jiwa seseorang yang ingin memasuki dunia usaha. Bukankah bisnis itu untuk mempermudah roda kehidupan orang lain?
Bila usaha bukan untuk membantu orang lain, usaha tersebut tidak akan berkembang dengan baik. Selain itu, kejujuran dan kepercayaan akan membuat pergerakan medan magnet dan jalur peradaban di dalam usaha berputar teratur dan terarah sehingga mampu bertahan selama bermilenium-milenium. Bisa dikatakan bahwa setiap orang yang ada di dunia berwirausaha harus menjadi orang-orang yang suka membantu, jujur, dan dapat dipercaya.
Meskipun di dunia bisnis ini semakin banyak pesaing dan banyak para wirausahawan yang memenuhi pasar di Indonesia, itu bukan menjadi halangan Anda untuk tetap berwirausaha.
Berikut ini ada beberapa tips dalam berwirausaha.
1. Nilailah Kemampuan Anda
Pada saat Anda memutuskan untuk memulai usaha, maka yang harus dijawab adalah apa keahlian yang Anda miliki, apa motivasinya, dan sejauh mana kesiapan Anda untuk memulai usaha tersebut.
Manakala Anda akan memulai usaha toko sepatu, tentu saja hal yang paling diperlukan adalah sejauh mana keahlian Anda atau sejauh mana pengetahuan Anda tentang seluk-beluk produksi sepatu, pemasaran sepatu, jenis-jenis sepatu, tempat pengrajin sepatu, distributor besar sepatu impor, dan lain sebagainya.
Penilaian terhadap kemampuan Anda sendiri ini akan semakin mempertajam daya analisis Anda nanti manakala benar-benar akan memulai usaha tersebut. Singkatnya, bila Anda merasa memiliki kemampuan memasak, sesederhana apa pun kemampuan itu, jangan berpikir untuk membuka usaha warnet. Lebih baik perdalam kemampuan memasak Anda sehingga akan semakin terasah.
2. Belajar Mancari Peluang Usaha
Banyak sumber yang menyediakan peluang usaha. Salah satunya adalah di buku kuning. Ketika Anda ingin tahu tentang masalah sepatu misalnya, di buku kuning akan banyak perusahaan yang berkaitan dengan masalah sepatu dari mulai produksi, pengrajin, distributor, dan bidang lain yang berkaitan dengan sepatu. Pilih dan catat, mana yang sekiranya akan Anda tekuni.
Koran dan majalah juga merupakan sumber Anda mencari peluang usaha. Caranya sama dengan ketika Anda mencarinya di buku kuning. Sumber lain yang tak kalah menariknya adalah tentu saja dari buku-buku tentang kewirausahaan. Seleksi buku-buku itu yang sekiranya akan menambah perbendaharaan Anda tentang peluang-peluang usaha. Pilih salah satu dan dalami peluang usaha tersebut sehingga Anda mendapat gambaran yang lebih komplet.
3. Kriteria Memilih Usaha
Apabila Anda telah memiliki beberapa peluang usaha yang sekiranya akan ditetapkan sebagai lahan usaha Anda, maka langkah selanjutnya adalah menilai masing-masing peluang usaha tersebut. Beberapa di antara bahan Anda melakukan analisis adalah menyangkut modal, penghasilan, sektor usaha dan prospek.
Bandingkan antara modal yang diperlukan untuk memulai bidang usaha tadi dengan ketersediaan modal yang Anda miliki. Lakukan analisis secara objektif, agar Anda tidak megap-megap di tengah jalan.
Margin keuntungan merupakan analisis selanjutnya yang harus Anda lakukan. Karena sebenarnya prinsip utama memulai usaha adalah mencari margin keuntungan yang akan menjadi sumber penghasilan.
Kalau margin keuntungan kecil, maka Anda yang harus mencari peluang lain kalau usaha itu akan tetap dijalankan. Beri penilaian dari beberapa peluang usaha tersebut, di mana sesungguhnya Anda ingin berkiprah.
Untuk menganalisis prospek usaha yang telah Anda catat, Anda bisa mencari tahu dari usaha sejenis yang telah ada. Kalaupun usaha ini benar-benar baru, maka harus dianalisis bagaimana prospek di masa yang akan datang.
Analisis inilah termasuk yang selain memerlukan pengalaman, juga insting Anda sebagai calon wirausahawan dan calon pengusaha sukses di Indonesia selanjutnya. Semoga cerita mengenai Biografi Bob Sadino tersebut dapat menginspirasi Anda.