Gaya Hidup Bebas Sampah Makanan – Memiliki lingkungan yang sehat dan bersih, terkadang sangat susah sekali terwujud. Padahal, setiap hari sampah rumah tangga selalu dibuang pada tempatnya, atau dimusnahkan dengan cara dibakar.
Untuk masalah sampah makanan, Indonesia sendiri tercatat sebagai negara penghasil sampah makanan kedua tertinggi di dunia. Hal tersebut tertuang dalam Food Sustainable Index tahun 2018.
Menurut laporan tersebut diperkirakan setiap tahunnya penduduk Indonesia membuang sekitar 300 kg sampah makanan. Dari data tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan prilaku konsumtif makanan tertinggi.
Sampah yang tidak diatasi bisa menjadi permasalahan yang serius dan dapat mengancam lingkungan. Terlebih, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, membuat sampah semakin tidak terkendali.
Sampah makanan bukan berasal dari makanan yang terbuang saja, namun tergantung tempat asalnya terbentuk. Nah, untuk mengetahui lebih jelas, yuk simak ulasan di bawah ini!
Asal Usul Sampah Makanan
Sampah makanan merupakan makanan yang tidak dikonsumsi dan telah terbuang. Seperti makanan yang telah terbuang pada saat proses pengolahan, dan makanan yang telah terbuang ketika saat dikonsumsi.
Harus diketahui sampah makanan terbagi menjadi dua bagian, yaitu food loss dan food waste. Walaupun keduanya jenis sampah makanan, namun memiliki perbedaan. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Food Loss
Food loss merupakan sampah makanan sisa bahan pangan berupa sayuran, buah, atau makanan mentah yang sudah tidak bisa digunakan. Apabila food loss sering terjadi maka akan berakibat kesulitan bahan pangan.
Penyebab dari food loss seperti adanya permasalahan penyimpanan ataupun pengemasan makanan, terlalu lama di gudang sehingga makanan basi, kurang bijak dalam membeli makanan sehingga membusuk di dalam kulkas, dan lain-lain.
2. Food Waste
Food waste merupakan sampah makanan hasil sisa dari makanan yang tidak habis dikonsumsi, atau makanan yang siap dikonsumsi namun dibuang. Seperti dijelaskan diatas, jenis ini paling banyak terdapat di negara maju.
Namun, food waste sangat berbahaya sekali jika di tumpuk di TPA karena akan menghasilkan gas metana dan karbondioksida. Penyebab dari food waste seperti menyisakan makanan, membeli makanan yang tidak disukai, gengsi, dan lain-lain.
Masalah yang Timbul dari Sampah Makanan
Apabila dihitung masalah yang ditimbulkan oleh sampah maka banyak sekali permasalahannya. Dan sangat merugikan lingkungan sekitar, mulai dari udara, tanah, dan air bisa tercemar.
Sampah makanan salah satunya, walaupun terkadang dianggap sepele, namun sangat merugikan bagi lingkungan dan kesehatan. Maka dari itu, harus segera diatasi dengan baik agar tidak terus menumpuk di TPA.
Adapun masalah yang timbul dari sampah makanan. diantaranya:
1. Krisis Pangan
Krisis pangan merupakan sebuah ancaman yang dapat menimbulkan kelaparan dimana-mana. Kini dalam menghindari membuang sisa makanan pun telah diserukan oleh kementrian pertanian dan juga FAO.
Di negara-negara berkembang seperti di Asia Tenggara dan Asia Selatan kehilangan pangan sekitar 40 persen. Dan hal tersebut terjadi saat panen, setelah panen, distribusi, dan pengolahan.
2. Merusak Lapisan Ozon
Membuang sampah sisa makanan sama dengan efek rumah kaca yang dapat merusak lapisan ozon di bumi. Diketahui 3.3 milyar ton karbondioksida dihasilkan oleh sampah sisa makanan.
Hal tersebut tentunya sangat merugikan manusia itu sendiri dan lingkungan. Apabila ozon rusak maka akan terjadi perubahan iklim dan pemanasan global, yang sangat menganganggu keseimbangan.
3. Penyakit
Tumpukan sampah yang tidak dimusnahkan atau didaur ulang menimbulkan bau tidak sedap. Sehingga dapat berkembangbiaknya virus dan bakteri, sehingga menimbulkan penyakit untuk lingkungan sekitar.
Gaya Hidup Bebas Sampah Makanan
Hidup sehat terbebas dari sampah makanan harus di mulai dari kesadaran diri sendiri. Nah, terus bagaimana cara hidup bebas dari sampah makanan? Berikut ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti yakni:
1. Belanja Secukupnya
Cobalah untuk belanja makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Bila perlu, membuat rencana terlebih dahulu sebelum melakukan belanja, dengan mengecek stok apabila sudah habis baru membeli bahan makanan. Dengan cara ini kita bisa mengurangi membuang-buang makanan sisa yang tidak kita konsumsi dan yang jelas akan menghemat pengeluaran kita.
2. Memasak Sesuai Porsi
Masih ada hubungannya dengan yang sebelumnya, pastikan rencanakan bahan apa saja yang akan dimasak. Apalagi bahan makanan yang mudah layu seperti sayuran dan buah-buahan, maka belilah secukupnya.
3. Hindari Kebiasaan Membeli Makanan Banyak
Makan secukupnya dan hindari kebiasaan membeli makanan banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Ketika makan pastikan nasi dan lauk secukupnya sesuai porsi yang kita butuhkan. Dengan begitu akan mengurangi sampah sisa makanan yang dapat menimbulkan food waste. Pastikan untuk melakukan kebiasaan makan secukupnya, terutama pada acara pesta hajatan, dan lainnya.
4. Buat Kampanye
Jaman digital seperti sekarang ini sangat mudah sekali mengedukasi masyarakat dengan cara membuat kampanye. Bisa Anda gunakan sosial media untuk mensosialisasikan bahayanya sampah makanan. Bisa lewat platform blog maupun posting di medsos pribadi.
5. Membuat Tempat Sampah Khusus
Buatlah tempat sampah khusus sampah makanan di rumah Anda agar sampah makanan bisa didaur ulang. Apalagi di daerah Anda terdapat bank sampah yang siap untuk didaur ulang menjadi gas atau kompos.
6. Kota Cerdas Pangan
Kota cerdas pangan (Food Smart City) merupakan salah satu cara agar hidup terbebas dari sampah makanan. Dimana kota dapat seimbangkan produksi pangan dengan kebutuhan pangan di masyarakat.
Konsep kota cerdas pangan ini tengah dijalankan di Kota Bandung, dengan sebutan Bandung Food Smart City dengan tagline “Save the food! : We are in a mission to make the world a better place for everyone by reducing the food waste“.
Bandung Food Smart City adalah salah satu contoh program kerjasama dari Rikolto veco, Fisip Unpar dan Pemerintah Kota Bandung yang kaya akan edukasi terkait sampah makanan. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi terjadinya food waste dengan menyadarkan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkannya. Beberapa program yang telah dan sedang dijalankan adalah Food Racing, Food Sharing dan Urban Farming. Semuanya sangat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kaum muda, mereka yang ingin berdonasi, UMKM, hingga menyorot pertanian kota.
Program seperti ini penting untuk dilakukan dan dikembangkan di seluruh wilayah Indonesia, agar pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan isu tentang sampah makanan bisa menumbuhkan kesadaran untuk mulai menghentikan kebiasaan membuang makanan. Semoga kedepannya program sejenis Bandung Food Smart City bisa dijadikan program nasional yang tentunya saat ini sangat dibutuhkan agat semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait sampah makanan.
Itulah ulasan tentang Gaya Hidup Bebas Sampah Makanan, Semoga bermanfaat untuk semua dan jangan lupa tetap jaga bumi ini dengan sadar akan sampah kita.