Gizi Ibu Menyusui – Setelah melahirkan, konsumsi makanan ibu sangat penting untuk menghasilkan air susu ibu (ASI) yang berkualitas dan dalam jumlah yang cukup. Karena itu, gizi pada ibu menyusui menentukan asupan gizi untuk bayi dan anaknya. Kurangnya konsumsi makanan ibu, baik dari segi jumlah maupun kandungan gizinya, akan menentukan dan berpengaruh pula terhadap perkembangan buah hatinya.
Gizi pada Ibu Menyusui
Menjelang kelahiran, seorang ibu disarankan untuk meningkatkan asupan gizinya lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini penting untuk mempersiapkan ASI serta menjaga stamina ibu saat kelahiran. Menurut para ahli gizi, jumlah energi yang dibutuhkan seorang ibu untuk menyusui bayi pada 6 bulan pertama memerlukan tambahan sekitar 700 kkal.
Namun, besarnya tambahan energi ini tidak perlu dipenuhi dengan konsumsi makan ibu hingga berlipat banyaknya dibandingkan biasanya. Sejumlah penelitian menemukan bahwa secara alami, selama proses kehamilan, tubuh telah membuat cadangan energi yang cukup besar, yaitu mencapai 200 hingga 300 kkal, sehingga kekurangan energi sebesar 300 hingga 500 kkal lainnya harus dipenuhi melalui menu makanan ibu.
Begitu juga untuk kebutuhan gizi lainnya memang akan lebih besar pada periode 6 bulan pertama. Seperti kebutuhan protein pada enam bulan pertama tidak kurang dari 16 gram perhari. Sedangkan kebutuhan zat besi sebesar 5 mg/hari dan kebutuhan kalsium sebanyak 400 gram. Selepas bayi umur 6 bulan, konsumsi menu makanan ibu dapat sedikit dikurangi
Untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu menyusui sebenarnya bisa diatasi dengan menu gizi seimbang. Bahkan pola konsumsi dengan menu ini dapat mengatasi sejumlah masalah yang banyak ditemukan pada balita, yaitu anemia gizi (kekurangan zat besi), kekurangan zat yodium, kekurangan vitamin A, dan kekurangan kalori protein.
Menu gizi seimbang yang diperlukan ibu menyusui sebenarnya cukup mudah dibuat. Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, brokoli, daun katuk, daun papaya mengandung banyak gizi yang diperlukan anak. Begitu juga untuk buah-buahan berwarna, seperti wortel, tomat, jeruk, pisang, maupun pepaya juga sangat baik untuk ibu menyusui.
Sedangkan untuk memenuhi tambahan energi, konsumsi yang cukup baik dan murah adalah dari unsur hewani maupun nabati, seperti telur ayam, tempe dan tahu, kacang-kacangan, daging ayam, dan susu. Konsumsi susu sapi murni sangat dianjurkan bagi ibu menyusui dengan menghindari susu formula yang justru kurang baik karena banyak mengandung bahan pengawet dan bahan tambahan dari zat-zat kimia.
Selain konsumsi variasi menu makanan secara bergantian dan seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi pada ibu menyusui, yang tak kalah pentingnya adalah kondisi psikologis dan keikhlasan ibu saat menyusui. Sejumlah penelitian juga menemukan kaitan yang cukup signifikan antara ketenangan jiwa ibu dalam memengaruhi produksi dan kualitas ASI. Hal ini tentu juga harus diperhatikan agar asupan gizi untuk buah hati kita dapat optimal.
Gizi Kesehatan Bayi
Beberapa kebutuhan nutrisi balita yang harus didapatkan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Berikut penjelasan tentang nutrisi-nutrisi tersebut dan dari makanan apa saja kita bisa memperolehnya. Berikut ini adalah asupan makanan yang dibutuhkan oleh bayi.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan nutrisi pokok yang diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Tanpa karbohidrat, tubuh manusia akan lemas dan tidak bertenaga. Balita Anda bisa memperoleh karbohidrat dari makanan pokok, seperti beras, roti, sagu, dan jagung.
2. Lemak
Mayoritas kita memandang negatif akan fungsi lemak bagi tubuh manusia karena sebagian besar manusia langsung mengkaitkan lemak dengan kolesterol dan obesitas atau kegemukan. Padahal, pandangan tersebut tidak selamanya benar.
Lemak justru sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi juga untuk menjaga kestabilan suhu tubuh manusia, termasuk balita Anda. Lemak bisa diperoleh dari daging, telur, dan ikan yang dikonsumsi.
3. Protein
Kita mengenal protein sebagai zat yang berfungsi untuk membangun sel-sel tubuh yang rusak dan pengatur metabolisme tubuh. Protein akan banyak diserap oleh tubuh jika balita kita mengonsumsi ikan dan daging.
4. Vitamin
Vitamin A
Vitamin A baik untuk nutrisi balita, khususnya kesehatan mata si kecil. Selain itu, vitamin A juga mampu berfungsi sebagai antiokasidan. Vitamin A bisa Anda dapatkan dengan memberikan balita Anda buah-buahan, seperti pepaya, pisang, dan apel. Selain itu, vitamin A terdapat dalam sayuran, seperti bayam, brokoli, dan wortel.
Baca juga: Sumber Alami Vitamin Bayi
Vitamin B
Ada beberapa jenis vitamin B, seperti B1, B2, B3, B5, B6, dan B12. Sebagian besar vitamin B berfungsi sebagai zat yang membantu pertumbuhan dan fungsi pencernaan. Vitamin B akan dengan mudah diperoleh jika balita Anda mengkonsumsi susu, telur, daging, dan ikan.
Vitamin C
Vitamin C dikenal sebagai zat yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan. Vitamin C bisa diserap tubuh ketika mengkonsumsi buah-buahan, seperti jeruk dan alpukat.
Vitamin D
Kekuatan tulang dan gigi disusun oleh vitamin D, selain mineral, seperti kalsium dan zat besi. Mendapatkan vitamin D tidaklah sulit. Bila balita Anda mengonsumsi, telur, susu, daging atau keju, kebutuhan vitamin D pasti terpenuhi.
Vitamin E
Kekuatan struktur kulit dan bentuk fisik akan terjaga dengan mencukupi kebutuhan vitamin E. Balita Anda dapat memperolehnya dengan mengonsumsi ikan, daging ayam, dan roti.
Vitamin K
Vitamin K berhubungan langsung dengan proses penyembuhan luka dan pembekuan darah. Oleh karena itu, vitamin K sangat penting diperoleh dengan mengonsumsi susu dan kuning telur.
5. Mineral
Kalsium
Seperti yang telah disebutkan, vitamin D bersama kalsium memiliki peran besar dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium didapatkan ketika balita Anda mengonsumsi brokoli, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran lain yang berwarna hijau.
Magnesium
Tanpa adanya magnesium, penyerapan gizi yang dilakukan oleh tubuh tidak akan berlangsung optimal. Magnesium didapatkan jika balita Anda mengonsumsi kacang, udang, dan sayuran hijau.
Zat besi
Mineral yang satu ini berfungsi vital untuk membantu darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Zat besi bisa didapatkan dari telur, kerang, dan coklat.
Seng atau Zinc
Mineral terakhir yang sangat penting adalah seng. Sangat baik untuk kekebalan tubuh dan pertumbuhan. Mineral ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi daging, telur, kacang, dan susu.
Balita yang tercukupi kebutuhan nutrisinya dapat tumbuh dengan sehat. Hal tersebut karena peran serta orang tua yang memberikan nutrisi yang sehat kepada anaknya. Kesehatan anak balita memang perlu diperhatikan karena ketahanan tubuh balita masih belum kuat, sehingga penyakit mudah menghampiri balita.
Pola makan balita harus diperhatikan kandungan nutrisinya, agar balita Anda tetap sehat. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kandungan nutrisi pada balita terdapat pada berbagai makanan. Anda dapat membuat menu makanan yang bervariasi bagi balita Anda. Selain gizi pada ibu menyusui, gizi pada bayi juga harus diperhatikan. Semoga bermanfaat.