Nutrisi Otak untuk Buah Hati – Masa balita adalah masa penting di mana otak tumbuh kembang dengan pesat. Karenanya, dibutuhkan nutrisi otak yang mencukupi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak tersebut. Nutrisi ini bisa didapat dari berbagai jenis makanan.

Berbagai Zat Gizi untuk Nutrisi Otak Untuk si Buah Hati

Ini dia berbagai zat yang berguna untuk memberi nutrisi bagi otak si kecil. Kenali zat-zat tersebut beserta manfaatnya, lalu berikan pada si kecil melalui makanan-makanan lezat dan bergizi agar kecukupan nutrisinya terpenuhi.

1. Karbohidrat Alami
Yang dimaksud dengan karbohidrat alami yakni karbohidrat yang diperoleh dari berbagai bahan alami yang memiliki kandungan karbohidrat dominan. Karbohidrat alami dibutuhkan untuk menyokong beragam aktivitas metabolisme yang terjadi di otak. Tidak hanya itu, karbohidrat alami juga berperan dalam membentuk otak bayi dan anak dan membantu proses berpikir. Karbohidrat alami dapat diambil dari berbagai jenis bahan makanan, seperti beras, terigu, gandum, jagung, sagu dan kentang.

2. Lemak Omega-3
Lemak omega-3 adalah makanan yang paling bernutrisi dan paling baik bagi otak. Lemak omega-3 disebut juga dengan sebutan asam lemak yang ada pada AA-DHA. Fungsi lemak omega-3 yakni untuk membantu proses pembentukan membran sel, terutama pembentukan sel saraf otak. Zat penuh gizi ini juga dapat mengurangi gejala depresi, meningkatkan dan memperbaiki kemampuan belajar dan mengingat, serta bermanfaat untuk kelenturan otak. Kelenturan otak berarti kemampuan untuk membangun kembali struktur otak, sehingga transmisi neuron menjadi lebih efisien.

Suplemen lemak Omega-3 dapat Anda dapatkan di apotek terdekat. Anda juga bisa memperolehnya dari berbagai bahan alami, seperti aneka jenis ikan, minyak ikan, biji gandum, minyak kanola, kacang kedelai, kenari, dan lain-lain. Adapun AA bisa diperoleh dari unggas, daging, kacang tanah, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kenari, susu, minyak kedelai, dan minyak wijen.

Baca Juga  Makanan Sehat Untuk Anak Bagi Tumbuh Kembangnya

3. Protein dan Asam Amino
Protein dan asam amino juga penting untuk menutrisi tubuh dan otak si buah hati. Ada beragam jenis protein dan asam amino. Yang pertama adalah Kolin. Kolin bermanfaat sebagai penyokong terdapatnya komposisi membran sel yang normal serta menjaga keutuhan komposisi membrane sel. Kolin juga dapat membantu menjalankan fungsi otak melalui pembentukan neotransmitter asetilkolin. Neotransmitter asetilkolin berperan penting dalam membantu memaksimalkan fungsi otak. Sumber kolin yang terbaik adalah dalam Air Susu Ibu atau ASI. Oleh karena itu proses penyusuan eksklusif sangat baik bagi pertumbuhan otak anak.

Yang kedua adalah asam folat. Asam folat penting dalam membantu perkembangan otak janin di awal masa kehamilan. Asam folat bisa diperoleh melalui hati ayam, kacang kedelai, bayam, gandum, brokoli, daging, kembang kol, keju, susu, dan telur. Yang ketiga adalah Tyrosine dan Tryptophan. Kedua zat ini berperan penting dalam proses pembentukan neurotransmitter. Kedua zat ini bermanfaat membantu proses penyerapan pesan serta pengolahannya. Hasilnya, pesan bisa tersampaikan secara maksimal. Kedua zat tersebut terkandung dalam susu, telur, dan kacang-kacangan.

Vitamin dan Mineral untuk Nutrisi Otak

Selain zat-zat di atas, otak juga memerlukan asupan vitamin dan mineral agar kinerjanya berjalan maksimal dan pertumbuhan serta perkembangannya berlangsung baik; terutama di masa balita. Inilah beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan untuk pemenuhan nutrisi otak.

4. Vitamin B-1. Vitamin yang juga dikenal sebagai tiamin ini merupakan jenis vitamin yang diperlukan untuk merawat kesehatan sel saraf dan kesehatan otak balita Anda. Vitamin B-1 bisa didapatkan dari nasi, sereal, biji-bijian, pasta, dan roti.

5. Vitamin B-5 (Asam Pantotenat). Vitamin ini disebut juga sebagai asam pantotenat. Fungsi vitamin ini adalah untuk membantu proses pengantaran rangsang saraf. Vitamin B-5 bisa didapatkan dari daging, biji-bijian, unggas, buah, sereal, ikan, dan sayur.

Baca Juga  Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak dengan Kartu Huruf Bergambar

6. Vitamin B-6. Vitamin ini dikenal juga dengan nama piridoksin. Fungsinya adalah untuk membantu mengubah trypthophan menjadi serotonin. Seretonin dapat menciptakan perasaan tenang pada jiwa dan tubuh. Vitamin B-6 bisa didapatkan dari hati ikan, sereal, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, serta polong-polongan.

7. Vitamin B-12. Vitamin ini dikenal juga dengan nama piridoksin sianokobalamin. Berfungsi untuk pertahanan jaringan syaraf agar tetap sehat. Vitamin B-12 bisa didapatkan dari unggas, telur, daging, ikan, serta susu dan berbagai produk olahannya.

Selain vitamin-vitamin tersebut, pastikan juga anak Anda mendapatkan konsumsi mineral yang cukup. Inilah jenis-jenis mineral yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang otak si kecil.

8. Zink (Seng). Zink berfungsinya untuk meningkatkan kekebalan serta menjaga membrane sel agar tetap stabil. Zink bisa didapatkan dari daging, unggas, produk susu, sereal, dan ikan laut.

9. Zat Besi (Fe). Zat besi diperlukan dalam membentuk selubung saraf dan menghindari munculnya gangguan kecerdasan. Zat besi bisa didapatkan dari, hati, jantung sapi daging, ASI, ikan, kacang-kacangan daging ayam, sayuran hijau, sereal, dan lain-lain.

10. Yodium. Yodium berperan dalam membantu perkembangan mental dan kecerdasan balita. Yodium bisa diperoleh dari sayur, daging merah, dan ikan laut.

Pemberian Suplemen untuk Nutrisi Otak, Perlukah?

Akhir-akhir ini semakin marak penjualan suplemen vitamin untuk anak-anak. Iklan-iklan di berbagai media seolah mengajak para orang tua untuk memberi anak-anaknya suplemen vitamin untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan otak, dengan penggambaran anak yang susah makan, berat badan tidak kunjung naik, kurus, mudah sakit, dan tidak aktif berlarian ke sana kemari. Melalui iklan tersebut, digambarkan bahwa suplemen adalah solusi masalah pemenuhan nutrisi bagi anak.

Baca Juga  Baby Cream Untuk Mengatasi Ruam Kulit Bayi yang Aman dan Murah

Memang, ada beberapa macam nutrisi yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh kita. Misalnya berbagai zat, vitamin, dan mineral yang disebutkan di atas. Akan tetapi bukan berarti Anda harus lekas-lekas memutuskan untuk memberi anak Anda suplemen vitamin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Melalui makanan-makanan yang sehat, sebenarnya kecukupan gizi akan terpenuhi dengan baik. Contoh mudah dari aplikasi menu makanan sehat sehari-hari adalah menu makanan 4 sehat 5 sempurna.

Jika menu tersebut diberikan kepada si kecil setiap hari, maka kebutuhan nutrisinya akan terpenuhi. Adapun jika si kecil susah makan, cukup berikan beberapa potong tomat segar untuknya. Tomat segar mengandung garam mineral yang memicu produksi air liur dan meningkatkan rasa lapar. Sejak dahulu mengonsumsi tomat segar secara teratur disarankan bagi para penderita anoreksia (penyakit sulit makan).

Jika memang anak Anda sedang melalui fase sulit makan, boleh saja Anda memberinya suplemen vitamin seperti curcuma atau minyak ikan; atau suplemen penambah nafsu makan lainnya. Hanya saja, perhatikan kandungan yang terdapat di dalam sebuah suplemen sebelum mengonsumsinya. Seperti yang kita ketahui, suplemen diproses di pabrik-pabrik melalui berbagai proses kimiawi menggunakan bahan-bahan kimia tertentu. Dengan kata lain, suplemen tidak 100% dibuat dari alam dan berpotensi mengandung bahan-bahan kimia artifisial.

Tidak semua bahan artifisial tersebut baik bagi tubuh. Beberapa bahan kimia artifisial sulit dicerna oleh tubuh, dibandingkan dengan kandungan buah-buahan dan sayur-sayuran yang mudah dicerna tubuh. Bahkan dalam jangka panjang, bahan-bahan kimia artifisial tersebut bukannya tidak mungkin merusak fungsi ginjal dan menyebabkan batu ginjal. Oleh karena itu, utamakan asupan nutrisi otak untuk buah hati melalui makanan-makanan bergizi. Jika memang membutuhkan, Anda bisa memberinya suplemen vitamin untuk jangka pendek saja.