Objek Wisata Bersejarah di Sumedang – Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam dan objek wisata. Ada Pulau Bali, Pulau Lombok, Malang, Bandung, dan kota-kota lain yang memiliki objek pariwisata yang terkenal. Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah dan warga sekitar. Sumedang merupakan nama dari salah satu kota di Jawa Barat. Kota ini juga memiliki beberapa objek wisata. Berikut ini kita akan membahas profil dari kota Sumedang dan objek wisata Sumedang.
Profil Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang terletak di Provinsi Jawa Barat. Kota ini dibatasi oleh kota-kota lain seperti Indramayu, Majalengka, Bandung, Subang, dan Garut. Daerah Sumedang sebagian besar merupakan daerah pegunungan. Gunung yang terkenal adalah Gunung Tampomas yang terletak di bagian utara Sumedang.
Kota ini juga terkenal dengan makanan tahunya, yaitu tahu Sumedang. Tahu Sumedang terkenal enak dan banyak diburu oleh para wisatawan. Sumedang sendiri juga dikenal sebagai kota kecil yang bersejarah. Selain tahu dan sejarahnya Sumedang juga memiliki beberapa tempat wisata yang berpotensi untuk menarik wisatawan. Objek-objek wisata Sumedang akan dibahas pada bahasan berikutnya.
Alun-Alun Kota Sumedang
Alun-alun kota Sumedang merupakan salah satu objek wisata yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Hal yang berbeda dari alun-alun kota ini adalah adanya lingga atau lambang Kota Sumedang. Alun-alun ini berbentuk segi empat. Ada beberapa pohon dan tanaman yang rindang di alun-alun kota ini.
Selain pepohonan ada pula area kosong dan juga kursi bagi para pengunjung. Daerah sekitar alun-alun ini sama dengan kebanyakan kota lain yaitu dekat dengan bangunan pemerintahan seperti pendopo, Masjid Agung, penjara, dan juga gedung DPRD.
Di tengah alun-alun kota ini terdapat tugu lingga. Tugu ini sering disalahartikan sebagai makam bekas pemimpin di sana. Namun, hal itu salah besar. Tugu tersebut dibangun oleh Pangeran Aria Suriaatmaja ketika beliau menjadi Bupati Sumedang. Ada juga yang menyatakan tugu tersebut sebagai tempat rahasia untuk menyimpan surat-surat yang berharga. Ada pula yang menyatakan ada sebuah lorong rahasia yang terdapat di dalam tugu tersebut.
Museum Prabu Geusan Ulun
Salah satu objek wisata Sumedang lainnya yaitu Museum Prabu Geusan Ulun. Museum ini juga terletak di sekitar alun-alun, yaitu di sebelah selatan. Museum ini dibangun pada tahun 1973 dan merupakan museum keluarga. Isi dari museum ini adalah barang-barang peninggalan dari kerajaan yang pernah ada di Sumedang.
Museum ini asalnya dari Yayasan Pangeran Aria Suria Atmadja yang berdiri pada tahun 1950 yang kemudian berubah nama menjadi Yayasan Pangeran Sumedang. Tujuan dari yayasan ini salah satunya adalah mengurus barang-barang wakaf dari Pangeran Aria Suria Atmadja.
Mula-mula Museum ini diberi nama sesuai dengan nama yayasannya yaitu Museum YPS. Namun kemudian namanya diganti dengan nama tokoh dari Sumedang yaitu Prabu Geusan Ulun. Beliau adalah Raja yang paling terakhir di Kerajaan Sumedang larang. Gedung di Museum ini ada beberapa di antaranya:
1. Gedung Srimanganti
Sebelum menjadi bagian dari Museum Prabu Geusan Ulun, gedung ini pernah menjadi tempat tinggal bupati.
2. Gedung Bumi Kaler
Gedung ini beberapa kali mengalami perbaikan namun tidak merubah bentuk aslinya. Gedung ini menjadi bagian dari musem pada tahun 1982.
3. Gedung Pusaka
Gedung ini merupakan gedung baru, tidak seperti gedung Srimanganti dan Bumi Kaler. Fungsi dari gedung ini adalah menyimpan benda-benda pusaka dari kerajaan Sumedang terdahulu. Sebelum Gedung Pusaka ini dibangun benda-benda pusaka diletakkan di Gedung Gendeng. Namun karena tidak memadai maka dibangunlah gedung ini.
4. Gedung Gendeng
Gedung Gendeng merupakan gedung pertama di museum ini yang dibangun pada tahun 1973. Gedung ini sebelumnya digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka dan juga gamelan. Jumlah benda-benda pusaka kemudian semakin banyak sehingga tidak cukup ditaruh di gedung ini dan akhirnya dibangun gedung yang baru. Gedung ini saat ini berfungsi sebagai gedung sosial budaya.
5. Gedung Gamelan
Seperti halnya namanya, gedung ini diperuntukkan untuk meletakkan gamelan-gamelan pusaka. Selain menyimpan gamelan, gedung ini juga bisa dipakai sebagai tempat berlatih tari klasik. Gamelan-gamelan yang ada di gedung ini dicuci setiap bulan Maulud.
6. Gedung Kereta
Gedung kereta merupakan bangunan yang paling terakhir di bangun untuk museum ini. gedung ini berfungsi menyimpan Kareta Naga Barong yang merupakan replica dari Kareta Naga Paksi.
Makam Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien kita kenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang hidup pada masa jaman penjajahan Belanda. Mungkin kita akan heran kenapa ada makam Cut Nyak Dien di Sumedang, bukannya Cut Nyak Dien berasal jauh dari Aceh? Nah, ternyata dahulu Cut Nyak Dien pernah diasingkan oleh penjajah Belanda ke Sumedang. Di kota ini pulalah beliau meninggal dunia. Makam Cut Nyak Dien sendiri terletak di atas bukit, yaitu di Gunung Puyuh, Kecamatan Sumedang.
Makam dari Cut Nyak Dien terletak di Gunung Puyuh, gunung yang tidak terlalu tinggi dan lebih pantas disebut sebuah bukit. Makam tersebut berada di komplek makam keluarga dari leluhur Sumedang. Makam ini juga ditetapkan sebagai daerah cagar budaya oleh pemerintah Sumedang.
Pada makam pahlawan nasional ini terdapat beberapa tulisan yaitu di dinding dan di batu nisan. Isinya kurang lebih tentang riwayat hidup dari Cut Nyak Dien sampai meninggal di Sumedang dan penghormatan kepada beliau.
Masjid Agung Sumedang
Objek wisata Sumedang terakhir yang akan kita bahas adalah Masjid Agung Sumedang. Setiap kabupaten pasti memiliki Masjid Agung dengan ciri khas masing-masing, begitu juga dengan kota Sumedang. Letak masjid ini masih di sekitaran alun-alun kota yaitu di kelurahan Ragol Wetan.
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang sudah tua umurnya karena didirikan sekitar tahun 1781 sampai dengan 1828. Mesjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran. Pertama pada tahun 1913, lalu pada tahun 1962, 1982, dan yang terakhir, yaitu pada tahun 2002. Meskipun diperbaiki namun tetap mempertahankan bentuk bangunan aslinya.
Arsitekturnya bercorak Cina. Arsitektur yang bercorak Cina tersebut terlihat pada atap masjid yang mirip dengan pagoda yaitu berupa atap bersusun tiga. Bagian puncak masjid terdapat mustaka yang bentuknya seperti mahkota raja. Bagian depan masjid terdapat ukiran kayu jati yang sudah tua, yaitu dibuat pada tahun 1850. Di dalam masjid ini, terdapat 3 (tiga) buah beduk. Ada juga sebuah menara utama yang disebut mamale. Bentuk menara tersebut adalah limas.
Sebenarnya, masih banyak objek wisata yang terdapat di Sumedang yang masih bisa dibahas. Beberapa objek wisata tersebut antara lain Makam Daeyuh Luhur, Makam Pasarean Gede, Makam Gunung Lingga, Wisata Alam Cipanas Sekarwangi, Wisata Alam Cipanas Cilengsing, Wisata Alam Cadas Pangeran, Wisata Alam Gunung Kunci, Wisata Alam Copanteuneun, dan masih banyak lagi. Kita bisa mencoba mengunjungi salah satunya.
Nah, itulah penjelasan mengenai objek wisata Sumedang. Semoga bermanfaat.