Penyakit Maag dan Gangguan Tidur – Apakah Anda susah mendapatkan tidur yang berkualitas? Atau susah untuk tidur nyenyak? Terlebih lagi hal ini disebabkan oleh rasa panas pada area ulu hati dan dada? Simaklah penjelasan di bawah ini, siapa tahu Anda tidak bisa tidur nyenyak karena penyakit maag.
Menurut omeprazole, penyakit maag dan asam lambung naik seringkali menjadi penyebab seseorang sulit mendapatkan tidur yang berkualitas. Sekitar 1 dari 4 orang yang memiliki gangguan tidur melaporkan penyebabnya adalah rasa mulas pada perut di malam hari.
Bagi individu yang telah divonis dokter menderita penyakit maag dan asam lambung naik parah, angka ini akan lebih tinggi. Rata-rata 3 dari 4 orang mengalami kekambuhan maag di malam hari. Kelompok ini seringkali selanjutnya akan mengalami insomnia, sleep apnea, dan sering mengantuk di siang hari.
Gangguan tidur akibat penyakit maag seringkali memunculkan masalah kesehatan yang cukup signifikan. Selain dampak psikis, penyakit maag juga berkemungkinan menimbulkan komplikasi penyakit esofagitis erosif (peradangan pada kerongkongan), kembung kronis, dan kanker kerongkongan.
Bagaimana Penyakit Maag Bisa Mengganggu Tidur?
Para peneliti menemukan fakta bagaimana penyakit maag dan asam lambung naik bisa mengganggu kualitas tidur.
Yang paling kentara adalah seseorang akan terbangun akibat nyeri perut akibat kekambuhan. Asam yang meningkat akan mengiritasi dinding lambung dan kerongkongan sehingga saraf di sekitar area tersebut yang berujung pada timbulnya rasa nyeri.
Tidak sampai disitu, asam lambung dapat naik terus ke atas hingga mencapai bagian belakang tenggorokan. Keadaan ini akan menimbulkan refleks batuk, tersedak, panas dan nyeri pada tenggorokan. Sontak hal ini bisa menimbulkan kegaduhan dan kekagetan sehingga bangun dari tidur.
Selain itu, asam lambung yang telah mencapai tenggorokan ini akan menyebabkan pita suara menjadi tegang. Kondisi ini menyebabkan terjadinya turbulensi atau hambatan udara pernafasan masuk ke bronkus dan paru-paru. Oleh karena itu, para penderita maag kronis seringkali mengalami sleep apne, yaitu nafas tiba-tiba berhenti sesaat lalu normal kembali.
Keadaan di atas diperparah oleh kondisi tidur itu sendiri. Orang yang tidur dalam posisi berbaring akan lebih mudah mengalami gejala dan keluhan di atas dibandingkan orang yang tidur dalam posisi duduk.
Selain itu, orang yang tidur lebih jarang untuk menelan ludahnya. Hal ini menyebabkan terjadinya perlambatan kontraksi esofagus sehingga lebih memudahkan asam lambung naik dari lembung ke atas.
Anjuran dan Larangan Posisi Tidur Pada Orang Dengan Penyakit Maag
Silahkan ikuti anjuran di bawah ini, yaitu:
- Pertinggi kepala Anda ketika tidur sebanyak 6 sampai 8 inchi untuk mendapatkan efek gravitasi sehingga menghindari refluks.
- Hindari posisi tidur terlentang terutama bagi individu dengan kegemukan dan obesitas. Mengapa? Posisi terlentang akan meningkatkan tekanan rongga lambung sehingga menaikkan risiko refluks asam lambung.
- Tidurlah dengan posisi miring ke kiri. Posisi ini akan membantu untuk mengurangi risiko terjadinya refluks isi rongga lambung.
- Tidak diperbolehkan tidur segera setelah selesai makan. Disarankan untuk menunggu waktu 3 sampai 4 jam. Waktu ini akan memberikan kesempatan pada lambung untuk memindahkan makanan yang baru masuk ke saluran pencernaan selanjutnya, yaitu usus.
Nah, itu tadi pembahasan tentang penyakit maag dan gangguan tidur. Mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Baca juga: Menu makanan bagi penderita penyakit maag