Peran Antibiotik Dalam Medis – Dunia medis semakin hari semakin bertambah canggih. Berbagai jenis obat ditemukan untuk mengatasi permasalahan pasien. Salah satu jenis obat yang paling sering kita terima dari dokter adalah obat antibiotik. Seperti apakah obat antibiotik dan apa peran antibiotik dalam dunia medis?
Antibiotik dalam Pengobatan Medis
Beberapa jenis pengobatan banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia mulai terapi, spriritual, non medis dan medis, namun lebih banyak orang yang memilih melakukan pengobatan medis dengan alasan dapat sembuh lebih cepat dan terpercaya hasilnya. Selain itu, pengobatan dari segi medis lebih bersih dan berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang ada.
Salah satu jenis obat yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan adalah antibiotik. Obat antibiotik merupakan salah satu senyawa, baik alami maupun sintetis yang berperan untuk menekan proses biokimia dalam suatu organisme yang disebabkan oleh bakteri.
Antibiotik memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis obat lainnya, karena peran antibiotik adalah untuk menekan mata rantai metabolisme dan menargetkan bakteri sebagai sasarannya. Antibiotik hanya akan menekan bakteri tanpa melukai sistem yang bekerja pada tubuh manusia. Dengan begitu, julukan peluru ajaib tepat untuk disandang oleh antibiotik.
Antibiotik hanya memiliki efek untuk bakteri, namun tidak akan berpengaruh terhadap infeksi virus dan jamur. Peran atau manfaat antibiotik dalam menekan bakteri pada tubuh sangat beragam tergantung dari jenis bakteri yang menginfeksi.
Ada dua jenis antibiotik yang kita kenal, pertama adalah antibiotik oral atau yang dikonsumsi secara langsung. Antibiotik jenis ini biasanya digunakan untuk pasien yang memiliki gejala penyakit akibat infeksi bakteri dalam tahapan ringan, sedangkan antibiotik intravena digunakan melalui infus untuk mengobati penyakit akibat infeksi bakteri yang lebih berat.
Antibiotik ditemukan oleh Alexander Fleming yang tidak sengaja meninggalkan bakteri pada cawan petri yang tidak dibersihkan selama berhari-hari. Pada saat akan membersihkannya, ternyata ia menemukan fenomena yang menarik tentang timbulnya kapang namun disekitar kapang bersih dari bakteri yang tadinya banyak terdapat pada cawan. Melihat fenomena ini, ia pun membuat beberapa percobaan terhadap bakteri jenis lain di laboratoriumnya. Terciptalah obat antibiotik pertama yang diberi nama penisilin.
Cara Menggunakan Obat Antibiotik
Tidak seperti jenis obat kimia lain, antibiotik harus diberikan sesuai dosis untuk membunuh perkembangan bakteri dalam jangka waktu yang telah diprediksi. Maka dari itu, pasien dianjurkan untuk terus mengonsumsi obat antibiotik walaupun merasa telah sembuh dari penyakit yang diderita.
Perasaan sembuh yang dirasakan sebenarnya hanya menekan bakteri di dalam tubuh, namun belum sepenuhnya membunuh bakteri tersebut. Maka dari itu, penggunaan obat antibiotik sesuai dengan resep dokter harus terus dilakukan agar bakteri benar-benar mati. Jika tidak, maka bakteri hanya akan terinkubasi dan memiliki efek pertahanan yang kebal terhadap antibiotik dalam dosis sebelumnya. Untuk itu, penambahan dosis antibiotik harus diberikan untuk menekan bakteri tersebut.
Kebanyakan dari pasien tidak mengetahui dampak yang ditimbulkan dan cenderung malas mengonsumsi obat antibiotik hingga habis karena merasa tubuhnya telah sehat. Padahal hal ini akan berakibat kurang baik bagi tubuh pasien dikemudian hari, bakteri yang telah kebal akan mengakibatkan pasien tidak kunjung sembuh walaupun telah diberikan berbagai jenis obat. Jadi kita harus jeli dan menanyakan adakah obat antibiotik yang diberikan. Jangan lupa untuk menghabiskan obat tersebut agar peran dari antibiotik lebih maksimal.
Efek Samping Antibiotik
Selain manfaatnya yang banyak, ternyata antibiotik memiliki beberapa efek samping terhadap tubuh manusia. Efek pertama adalah kebalnya suatu bakteri terhadap dosis antibiotik yang telah diberikan sebelumnya (resistensi) sehingga penyakit sulit sembuh dan harus terus dinaikan dosis antibiotiknya. Selain itu, penggunaan antibiotik pada wanita bisa menimbulkan gangguan pada organ intim seperti keputihan, gatal, dan bau tidak sedap.
Masalah pencernaan seperti perut kembung, mual, muntah, dan diare merupakan segala yang seringkali timbul akibat penggunaan obat antibiotik. Ada juga alergi yang timbul seperti gatal-gatal pada bagian tubuh tertentu yang terjadi dalam jangka panjang. Selain gangguan ringan, ternyata penggunaan antibiotik dalam jangka panjang dapat menimbulkan disfungsi hati, kerusakan otak, aritmia jantung, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, bijaklah dalam penggunaan antibiotik. Selalu habiskan obat antibiotik yang diberikan dokter. Hal yang lebih penting adalah menjaga kesehatan dan jangan terlalu tergantung pada obat-obatan kimia. Jika kita merasakan tubuh menjadi demam, pusing, atau gejala ringan lainnya, konsumsilah makanan yang banyak mengandung vitamin atau mengonsumsi vitamin secara langsung.
Jangan lupa untuk beristirahat, karena hal tersebut bisa saja terjadi karena Anda kelelahan dalam melakukan aktivitas. Jika perasaan tidak nyaman hilang setelah beristirahat, tidak perlu obat kimia untuk menyembuhkannya. Namun jika penyakit semakin parah, cobalah mengonsumsi obat herbal terlebih dahulu. Dengan begitu, maka Anda akan terhindar dari berbagai peranan obat kimia.
Peran antibiotik bagi manusia memang sangat banyak, namun banyak pula efek samping yang harus dialami oleh manusia. Untuk itu, bijaklah dalam memperlakukan tubuh Anda. Jangan sampai penyakit yang lebih parah menghantui di kemudian hari. Semoga bermanfaat!