Teknik Dasar Fotografi – Sekarang ini semakin banyak orang yang tertarik belajar teknik dasar fotografi. Hal ini mungkin disebabkan karena sekarang seni fotografi bukan hanya semata milik mereka yang biasa berkutat dengan kamera foto saja lagi. Yaitu seperti halnya fotografer, wartawan dan pemilik studio foto.
Sekarang dunia fotografi semakin luas cakupannya. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Di mana kamera-kamera pun sekarang lebih mudah didapatkan baik dari segi harga maupun segi pengadaannya. Cukup dengan kamera saku, masyarakat awam sudah bisa mengambil foto. Sementara penggunaan kamera juga tak serumit dulu lagi. Di mana sekarang sudah ada kamera digital yang gampang untuk digunakan. Bahkan oleh mereka yang baru pertama kali menggunakannya sekalipun.
Asal Usul Fotografi
Kata fotografi berasal dari kosa kata baha Inggris yaitu ‘photography’. Kata photography ini sendiri berasal dari kosa kata Yunani yaitu photos yang berarti cahaya serta kata Grafo yang berarti menulis atau melukis. Photography adalah proses menulis atau melukis dengan menggunakan media cahaya.
Belajar Teknik Dasar Fotografi Bagi pemula
Kalau merujuk pada istilah yang sudah umum, fotografi itu berarti proses atau metode atau cara untuk bisa menghasilkan foto atau gambar dari suatu obyek dengan cara merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut di media peka cahaya.
Alat paling populer yang digunakan untuk menangkap cahaya ini yaitu kamera. Sebab, tanpa cahaya tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi pada dasarnya adalah memfokuskan cahaya menggunakan bantuan pembiasan sehingga cahaya tadi mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang sudah dibakar sesuai ukuran luminitas cahaya yang pas akan menghasilkan bayangan yang identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan yang selanjutnya disebut dengan nama lensa.
Agar bisa menghasilkan intensitas cahaya yang pas dan tepat agar bisa menghasilkan gambar, maka digunakanlah bantuan sebuah alat ukur yaitu lightmeter. Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang pas, seorang fotografer sekarang dapat mengatur intensitas cahaya itu dengan cara mengubah kombinasi antara ISO atau ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), serta kecepatan rana. Nah, kombinasi antara ISO dan Diafragma dan Speed, disebut juga sebagai pajanan atau exposure.
Di zaman fotografi digital sekarang ini, di mana film sudah tidak digunakan, maka kecepatan film yang dulu digunakan sekarang berkembang menjadi Digital ISO.
Teknik fotografi ini kemudian dibagi menjadi 2 bagian yaitu berdasarkan pada kecepatan rana atau High Speed /kecepatan tinggi dan Slow Speed /kecepatan rendah. High Speed atau kecepatan tinggi ini berkisar pada speed 1/125 hingga 1/8000.
Freezing merupakan teknik fotografi yang membekukan benda yang sedang bergerak. Misalnya memotret orang yang sedang berlari, memotret pesawat yang sedang terbang, dan lain sebagainya.
Panning merupakan teknik dasar fotografi yang paling sulit. Si fotografer harus mengikuti objek yang bergerak di dalam memotret. Gambar yang dihasilkan merupakan kebalikan dari show action, yaitu objek yang bergerak akan jelas terlihat. Sedangkan objek yang diam akan blur terlihat.
Zooming merupakan salah satu teknik fotografi yaitu dengan cara memutar lensa zoom baik itu zoom in atau pun zoom out pada saat menekan shutter.
Bulb merupakan salah satu teknik fotografi dengan cara menekan shutter terus dengan timing yang sudah ditentukan. Pada umumnya teknik bulb digunakan untuk memotret mobil yang sedang bergerak di malam hari. Sehingga nanti yang dihasilkan adalah hanya berupa garis-garis lampu yang terbentuk dari mobil yang sedang bergerak tadi.
Berikut ada sejumlah teknik-teknik dasar fotografi untuk pemula yang sebaiknya harus mampu dikuasai. Teknik-teknik dasar tersebut adalah sbb:
Teknik Memegang Kamera
Untuk melakukan aksi fotografi yang tepat jangan lupa kalau memegang kamera pun harus diperhatikan dengan benar tata caranya. Nah, teknik memegang kamera yang benar adalah tangan kanan kamu memegang kamera bagian kanan, sedang jari telunjuk menempel pada bagian tombol pelepas rana.
Tangan kiri berfungsi menahan kamera supaya bobot kamera jadi seimbang sehingga tidak terjadi guncangan. Pada kamera biasa, jempol serta telunjuk kiri memegang gelang untuk pengatur jarak yang berfungsi untuk penajaman objek. Kamera lalu di dekatkan pada mata.
Baca selengkapnya di: Teknik Fotografi Memegang Kamera
Posisi pada Saat Membidik
Posisi pada saat membidik juga patut mendapat perhatian. Pada saat membidik sebaiknya perhatikan selalu kestabilan si pemotret. Tentu untuk menjaga agar kameranya tidak goyang sehingga mengakibatkan gambar menjadi kabur. Membidik objek juga dapat dilakukan dengan berbagai posisi misalnya sambil berdiri, jongkok atau tiarap. Sedangkan jika ingin memotret pada posisi berdiri, kaki kiri si pemotret bisa agak maju sedangkan posisi tangannya yang memegang kamera bisa memegang secara horizontal maupun vertikal.
Dalam kondisi posisi kamera terletak terlalu tinggi terhadap objek yang hendak difoto, lutut kaki bisa agak di tekuk. Jangan sampai membungkukkan badan ke arah depan atau menundukkan kepala.
Sementara untuk posisi pemotret sedang jongkok, maka kaki kanan si pemotret sebaiknya dalam posisi berlutut di tanah atau di lantai. Kaki kiri kemudian membentuk siku-siku untuk menjadi sandaran siku tangan kiri.
Pada saat memotret dalam posisi sedang tiarap, sebaiknya posisi si pemotret dalam keadaan tidur menelungkup. Kedua siku lalu bersandar pada lantai atau tanah. Kedua tangan lalu memegang kamera dengan cara seperti yang disebutkan tadi.
Saat Memotret Objek
Banyak hal yang bisa menjadi objek foto tetapi hal yang paling penting dalam memotret yaitu melihat objek. Serta apa dan bagian mana dari objek yang ingin dibidik. Gambar yang di dapat pun harus kelihatan menjadi satu kesatuan. Memotret yang baik adalah dengan menempatkan objek utama berada di tengah foto.
Saat Memotret Objek Berupa Manusia
Saat memotret objek manusia bisa dilakukan di dalam berbagai pengaturan dan berbagai suasana. Semua tergantung pada sifat foto yang hendak kita ambil. Si pemotret bisa langsung memotret si objek manusia tanpa mereka sadari. Atau si pemotret bisa memotret dalam suatu pengaturan khusus. Hasil foto yang baik tentunya adalah foto mampu menangkap suasana di dalam sebuah adegan. Kalaupun foto itu diatur settingannya, janganlah sampai pose si objek kehilangan spontanitasnya atau terkesan kaku.
Hal yang paling utama jika foto itu disetting adalah semua orang yang difoto harus memandang ke kamera kecuali dikehendaki lain. Hubungan antar tiap orang di dalam suatu hasil foto juga harus terlihat. Perhatikanlah selalu supaya gambar bisa terlihat sebagai suatu kesatuan adegan dan nampak seimbang.
Memotret Pemandangan
Pemandangan alam terbagi tiga, yaitu pemandangan darat, laut dan kota. Yang paling penting adalah si pemotret harus jeli dalam melihat sudut-sudut yang menarik atau indah dari pemandangan alam misalnya. Pusat perhatian di dalam foto tidaklah harus di bagian tengah tetapi gambar juga harus tetap seimbang terlihat.