Manusia pada dasarnya memiliki potensi yang berbeda-beda. Masing-masing individu selalu memiliki caranya sendiri, baik dalam mempelajari sesuatu atau bahkan menyelesaikan pekerjaan. Dalam setiap organisasi besar, selalu terdapat divisi sumber daya manusia atau biasa disebut juga HRD. Divisi ini memiliki tugas untuk mengetahui kesesuaian setiap individu dengan pekerjaan yang menjadi kewenangannya. Apa saja tugas HRD?
Tugas HRD untuk Melihat Perbedaan Tiap Individu
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa tiap manusia memiliki karakternya sendiri dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan organisasi dimana tempat Anda bekerja selalu berharap bahwa tenaga kerja yang ada bersama mereka kompeten untuk berbagai macam pekerjaan. Hal tersebut dikenal juga dengan istilah Diferensiasi.
Sebagai contoh untuk menjelaskan Diferensiasi, mari kita lihat kebutuhan dari sebuah perusahaan garmen.
- Pembeli bahan tekstil
- Pengukur badan & pemotong bahan
- Penjahit potongan-potongan
- Penjual pakaian yang sudah jadi
- Pengatur penjualan dan pemasukan keuangan
Dalam ilustrasi diatas, Anda dapat melihat bagaimana tugas HRD untuk mengkategorikan pekerjaan bagi setiap individu. Perbedaan itu juga mengindikasikan bahwa:
- Seseorang tidak dapat mengerjakan segala macam pekerjaan.
- Kemampuan orang untuk sekelompok pekerjaan yang sejenis pun berbeda-beda
- Skala kemampuan tiap orang dimulai dari sangat mampu ke-kurang mampu.
Tugas HRD untuk Menyusun Strategi Seleksi
Para ahli telah membahas 6 macam strategi seleksi yang didasarkan pada penggunaan dari metode mekanikal atau klinikal dalam mengumpulkan & mengolah data mengenai perekrutan karyawan. Metode ini diterapkan pada tugas HRD untuk menyusun cara seleksi yang tepat. Berikut ini adalah tahapannya.
- Pengumpulan data secara mekanikal, ialah data yang dikumpulkan berdasarkan pedoman-pedoman, peraturan-peraturan, dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.
- Divisi perekrutan atau HRD menggunakan pedoman tersebut biasanya untuk mengembangkan kriteria yang dibutuhkan dari seorang calon pegawai.
- Pengumpulan data secara klinikal, ialah data yang dikumpulkan dengan cara yang fleksibel, dalam artian pilihan untuk mengumpulkan informasi dari calon karyawan secara langsung seperti interview, atau tidak langsung melalui hubungan sosialnya, seperti mewancarai orang yang merekomendasikannya. Hal ini biasanya tergantung dari kesepakatan divisi HRD .
- Pengolahan data secara mekanikal, biasanya dilaksanakan sesuai dengan peraturan/perhitungan statistik yang dikembangkan pada riset sebelumnya.
Setelah mengetahui bagaimana tugas HRD dalam mengidentifikasi kemudian menyeleksi para karyawan, selanjutnya Anda patut mengetahui tentang beberapa hasil identifikasi yang menjadi sebuah strategi seleksi calon karyawan. Berikut ini adalah diantaranya.
- Interpretasi profil, yaitu data yang dikumpulkan secara mekanikal diolah secara klinikal
- Statistical murni, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah secara mekanikal
- Klinikal murni, yaitu pengumpulan dan pengolahan data berlangsung secara klinikal.
- Peratingan perilaku (behavior rating), yaitu pengumpulan data dilaksanakan secara klinikal sedangkan pengolahannya dilakukan secara mekanikal.
- Gabungan klinikal, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara mekanikal dan klinikal sedangkan pengolahannya secara klinikal.
- Gabungan mekanikal, yaitu data dikumpulkan secara mekanikal dan klinikal, sedangkan pengolahan datanya dilakukan secara mekanikal.
Ragam Metode pada Tugas HRD
Penilaian atau assement yang berada dibawah wewenang divisi HRD mengandalkan berbagai macam metode untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini terus berkembang seiring dengan banyaknya penyempurnaan pada berbagai macam metode untuk menilai kinerja calon karyawan. Untuk itu, mengenali keuntungan dan kelemahan dari jenis metode yang biasa digunakan dalam seleksi sedikitnya akan memberikan manfaat untuk Anda dalam menjalaninya. Berikut adalah beberapa metode tersebut.
1. Metode Statistik Pada Tugas HRD
Bagi Anda yang terbiasa menghadapi angka mungkin Anda dapat mempercayai bagaimana performa pegawai dinilai berdasarkan rating yang didapat serta variabel yang diajukan. Akan tetapi, bagi Anda yang tidak menyukai cara ini mungkin Anda dapat memikirkannya lagi setelah melihat keuntungan dari metode ini.
Berikut adalah keuntungan menggunakan metode statistik.
- Kecermatannya dalam menyatakan besarnya kemungkinan timbulnya satu taraf perilaku kerja tertentu. Hal ini bisa saja menguntungkan Anda, karena metode statistik secara prinsip hanya menghitung tren dari apa yang anda tampilkan. Oleh karena itu, berusahalah untuk konsisten pada saat memilih atau menjawab pertanyaan dari tulisan maupun lisan, dengan begitu Anda akan terlihat stabil di mata tim penilai.
- Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman, berkaitan dengan perilaku kerja yang berbeda-beda. Maksudnya, Anda mungkin saja tidak sesuai dengan bidang kerja yang anda pilih, tapi karena metode statistik selalu melihat kecendrungan lain pada diri anda yang memungkinkan anda untuk mendapat kesempatan di divisi lain yang anda tidak sangka sebelumnya.
Selain keuntungan yang telah disebutkan diatas, metode statistik juga memiliki kelemahan, yaitu:
- Adanya kesulitan untuk melakukan validasi silang.
- Adanya ketidakmampuan untuk memperhatikan perubahan-perubahan dinamis dalam pekerjaan dan kondisi keorganisasian.
- Adanya Kesulitan untuk memperoleh keputusan yang bersifat personal.
2. Metode klinikal Pada Tugas HRD
Jika anda mengetahui mengenai dua jenis penelitian yaitu kuantitatif dan kualitatif, maka sama halnya dengan ini. Metode klinikal dipercaya dapat mengidentifikasi manusia melalui cara yang tepat seperti halnya penelitian kualitatif. Dengan sedikit bantuan numerik, metode ini dipercaya lebih mengeksplorasi bakat dan potensi setiap karyawan.
Metode ini memiliki keuntungan dan kelemahan. Berikut adalah keuntungannya.
- Setiap orang ditangani dengan cara yang sesuai dengan dirinya.
- Tim HRD menggunakan keterampilan khususnya dalam memantau pengalaman setiap calon karyawan sehingga dapat memperhatikan kondisi-kondisi yang unik dan khusus bagi situasi secara rinci.
Berikut, adalah kelemahan dari metode klinikal.
- Masih adanya kesalahan akibat fakta yang terlewat dari jenis identifikasi ini, sehingga berpengaruh pada ketepatan pengambilan keputusan.
- Masalah yang timbul berasal dari prosedur yang tidak dibakukan pada saat proses identifikasi.
Tahapan Penerimaan Tenaga Kerja
Sebelumnya Anda telah mengetahui bagaimana cara kerja tim HRD dalam menyeleksi karyawan ke dalam berbagai posisi pekerjaan. Berikut ini adalah urutan tahapan yang akan Anda hadapi dalam melamar pekerjaan.
Hal yang pertama kali dilakukan adalah pemeriksaan psikologis/psikotes. Setiap tenaga kerja yang mengikuti proses seleksi diberikan serangkaian tes, dimulai dari tes kecakapan mental (intelegensi), tes kepribadian, tes observasi (wiggy blocks) dan wawancara. Pada umumnya proses penerimaan tenaga kerja berlangsung dalam dua tahapan yang besar, yaitu pencarian calon tenaga kerja dan seleksi calon tenaga kerja.
Tahap I Pencarian Calon Tenaga Kerja
Pada tahap ini, tugas HRD adalah untuk mengusahakan agar jumlah calon tenaga kerja terkumpul sehingga dapat dilakukan seleksi. Secara logika sederhana, semakin banyak calon tenaga kerjanya semakin besar juga kemungkinan mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi syarat perusahaan. Pencarian calon tenaga kerja dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
- Memasang Iklan di harian-harian media cetak
- Melakukan pendekatan langsung ke sekolah-kesekolah/lembaga pendidikan kejuruan.
- Para tenaga kerjanya sendiri yang mengajukan kenalan/anggota keluarganya yang dapat mereka jamin ‘kebaikan’ kerja mereka. Biasa dikenal juga sebagai rekomendasi. Hal ini juga biasa dilakukan oleh para dosen kepada mahasiswanya
- Pencari kerja melamar sendiri ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
Tahap II Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi tenaga kerja di perusahaan bervariasi. Namun secara garis besar proses seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Tahap I: Seleksi Surat Lamaran. Pada fase ini, biasanya para pelamar cukup menyerahkan kualifikasi yang mereka miliki yang meliputi CV, Ijasah, dan transkrip nilai. Pada tahap ini, HRD bertugas untuk melakukan seleksi berdasarkan indikator yang mereka miliki. Ini berarti mereka menggunakan intrepetasi profil.
- Tahap II: Wawancara Awal. Anda bisa menyebutnya sebagai cara untuk memisahkan berkas dan menjadikannya nyata. Ini adalah kali pertama Anda datang untuk melakukan uji silang pada berkas yang telah Anda berikan.
- Tahap III: Ujian, Psikotes, Wawancara. Tahapan ini berisi pengujian untuk mengetahui respon intelektual dan diintrepetasikan untuk pemahaman pada pekerjaan.
- Tahap IV: Penilaian Akhir. Ini merupakan hasil diskusi tim HRD untuk menilai kualifikasi Anda berdasarkan tes yang sudah dilakukan.
- Tahap V: Pemeberitahuan dan Wawancara Akhir. Tahapan ini lebih bertujuan untuk mengetahui aspek kepribadian Anda, karena tahapan ini biasanya hanya menyisakan sedikit calon karyawan.
- Tahap VI: Penerimaan.
Tugas HRD merupakan tugas yang berat, karena proses recruitment yang salah akan berakibat fatal pada perusahaan. Oleh karena itu, dengan mengetahui beberapa langkah yang mereka kerjakan, Anda yang ingin melamar pekerjaan dapat mempersiapkan dengan mengetahui tahapan-tahapan yang akan Anda lewati kelak.