Penderita obesitas atau pun seseorang yang ingin menurunkan berat badan dapat mengatasi masalahnya dengan menjalani diet karbohidrat seimbang. Diet ini dilakukan dengan cara mengurangi asupan karbohidrat yang masuk ke tubuh. Namun, asupan protein dan lemak harus tinggi karena karbohidrat sudah dikurangi. Seseorang yang melakukan diet ini dapat menurunkan berat badannya secara drastis. Tapi, penurunan berat badan selanjutnya akan lebih sulit karena ternyata dapat meningkatkan jumlah lemak.

Macam-Macam Diet

Diet karbohidrat hanyalah satu dari banyak jenis diet yang telah ada. Banyaknya jenis diet ini berkaitan dengan banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan upaya menurunkan atau menaikan berat badan. Ragam permasalahan inilah yang membuat banyak ahli gizi atau orang-orang yang berkutat dengan ilmu tentang makanan, berusaha menemukan teknik yang paling cocok atau yang paling jitu yang bisa membuat orang menurunkan atau menaikan berat badannya dengan cepat.

Pola hidup masyarakat yang mulai memperhatikan kesehatan mau tidak mau mempengaruhi orang lain yang belum mempunyai berat badan ideal. Mereka yang terlahir dengan berat badan berlebih akibat faktor keturunan, bahkan telah melakukan upaya yang luar biasa dengan menggunakan berabagi metode diet. Mulai dari diet tinggi protein, menjadi vegetarian hingga melakukan suntik penghancur lemak dan operasi pengecilan usus.

Semua teknik itu terkadang tidak berhasil. Yang telah melakukan operasi sedot lemak dan pengecilan usus pun, kembali mendapatkan berat badannya semula malah dalam waktu yang sangat singkat. Rasa frustasi pasti ada. Uang dan energi serta rasa sakit yang dirasakan sangat menyiksa diri. Tidak heran kalau begitu banyak orang yang akhirnya menerima keadaan dan tidak melakukan diet apa-apa lagi. Prinsip mereka pun berubah.

Tidak apa-apa gendut yang penting sehat. Satu kalimat yang memotivasi agar keadaan fisik tidak menjadi satu pemikiran yang akan membuat kesehatan menurun. Namun, jauh di lubuk hatinya, keinginan mempunyai badan ideal itu tetap ada. Mereka merasa cantik kalau bisa ramping dan singset seperti orang-orang yang terlihat cantik dengan berat badan yang sangat ideal. Memang tidak mudah mendapatkan berat badan ideal. Para peragawati dan pemain film dengan tubuh yang indah itu, mau tidak mau harus melakukan berabgai program diet teratur dan terukur dengan pengawasan dari pelati pribadi atau ahli gizi. Dana yang mereka keluarkan untuk kecantikan itu tidak sedikit.

Baca Juga  Apakah Serangan jantung atau Sekedar Mulas (Heartburn)?

Semua itu dilakukan demi satu kepuasan diri agar mempunyai keadaan fisik yang didambakan. Lihatlah bagaimana mereka begitu bangga dengan keadaan tubuhnya yang telah langsing dengan kondisi dada dan bokong yang juga indah. Bagi mereka, usaha yang luar biasa itu harus dihargai dengan memamerkan tubuh mereka. Hal inilah yang semakin membuat orang lain yang tidak mempunyai dana untuk berdiet dibawah pengawasan ahli gizi dan pelatih pribadi untuk olahraga, merasa cukup putus asa.

Nafsu makan tetap tinggi, namun, keinginan kurus juga menggebu. Akhirnya adalah impian mempunyai badan ideal hanya tinggal impian. Rasa stres melanda sehingga berat badan malah semakin meningkat. Padahal untuk mendapatkan badan yang ideal itu memang harus menerapkan pola makan, pola hidup, olahraga yang teratur. Tidak bisa hanya mendapatkan hasil yang baik tanpa kerja keras sama sekali. Hidup ini tak akan memberikan apa-apa kalau tidak diupayakan dan diusahakan.

Karbohidrat = Lemak?

karbohidrat

Tidak ada salahnya dari satu pernyataan bahwa karbohidrat itu adalah sumber lemak. Hal ini karena memang kelebihan karbohidrat akan disimpan sebagai cadangan lemak oleh tubuh. Melihat kenyataan inilah, maka banyak orang yang melakukan diet rendah karbohidrat. Mereka mengurangi asupan bahan makanan satu ini atau menggantinya dnegan bahan makanan lain yang juga mengandung karbohidrat dalam komposisi yang berbeda.

Diet rendah karbohidrat pertama kali diperkenalkan oleh ahli nutrisi asal Amerika Serikat yang bernama Dr. Robert Coleman Atkins pada 1970. Namun diet ini baru mulai populer pada 2000-an. Keterkenalan diet satu ini setelah beberapa pesohor dunia mencobanya dan merasa cocok dengan metode diet satu ini. Kenyataan inilah yang membuat para pemilik usaha salon atau klinik kesehatan menggandeng para pesohor sebagai duta mereka.

Baca Juga  13 Manfaat Juice Wortel bagi Kesehatan Tubuh

Di manapun orang akan melihat pesohor itu bagaikan teladan yang harus diikuti. Padahal belum tentu apa yang mereka lakukan itu benar. Siapa tahu mereka tidak hanya melakukan diet rendah karbohidrat melainkan menggabungkannya dengan teknik diet lainnya. Olahraga mereka jug aterjaga sehingga mereka bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak seperti orang kebanyakan yang hanya menjalani diet rendah karbohidrat tetapi tidak berolahraga sehingga wajahnya menjadi pucat dan tubuhnya menjadi lemah.

Orang-orang yang melakukan diet tersebut mengurangi atau bahkan tidak mengonsumsi sama sekali makanan berkabrohidrat. Harapan berat badan turun dapat tercapai, tapi ternyata justru ada resiko lain yang menanti apabila tubuh tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali. Bagaimanapun kalau melakukan sesuatu dengan tidak seimabang, pasti tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Timbah dahulu ilmunya, baru dipraktikan. Kalau telah melakukan tanpa tahu ilmunya, yang terjadi adalah sesuatu yang tidak diinginkan.

Baca juga: 6 Tips Menurunkan Berat badan Cepat & Aman

Karbohidrat tetap Penting

Karbohidrat sangat penting bagi energi tubuh, khususnya bagi anak-anak usia sekolah dan pekerja yang membutuhkan kemampuan otak. Dengan mengonsumsi karbohidrat, kemampuan otak untuk mengingat dapat stabil. Karena itu karbohidrat sangat penting bagi pelajar dan pekerja yang mementingkan kemampuan otak. Perut yang kosong yang tidak dimasuki karbohidrat bisa mengganggu konsentrasi. Apalagi kalau malah menimbulkan maag kronis. Tentu saja diet itu tidak memberikan faedah apa-apa.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengurangi karbohidrat mengalami penurunan ingatan dibandingkan orang-orang yang mengurangi karbohidrat namun menjalani diet yang seimbang. Hal ini semakin menunjukkan bahwa karbohidrat sangat penting bagi tubuh. Dengan kata lain, asupan karbohidrat harus sesuai jumlahnya, bukan dihilangkan sama sekali. Tidak ada gunanya berat badan turun tetapi kesehatan juga menurun. Yang paling penting itu kesehatan. Lalu kalau sehat, segala sesuatu bisa diatur.

Kulit bisa kering dan mata menjadi cekung bila tidak hati-hati dalam menjalani diet rendah karbohidrat ini. Karbohidrat memang tidak boleh berlebih, tetapi jangan dihindari sama sekali. Hidup menjadi tidak indah kalau tidak sehat. Lebih baik agak montok sedikit daripada kurus kering dan tidak terlihat menarik karena wajah keriput. Lemak yang kurang itu membuat kulit tidak cerah. Tentu bukan sesuatu yang diinginkan kalau wajah terlihat lebih tua dari usia yang sesungguhnya.

Baca Juga  5 Khasiat Alang-Alang bagi Kesehatan

Sebenarnya yang paling penting itu adalah rasa syukur. Namun, tidak banyak orang yang menyadari kalau pikirannya bisa membuat metabolismenya terganggu. Mereka berdiet tetapi tidak membuat pikirannya stabil. Kalau stres, otak minta makanan tinggi kalori yang malah akan menambah berat badan. Diet rendah karbohidrat juga dapat meningkatkan kolestrol. Asupan lemak dan protein yang tinggi, karena karbohidrat dikurangi, dapat menyebabkan kolestrol berlebih.

Tubuh juga akan mengalami penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah. Ginjal pun dapat rusak apabila lemak berlebih dalam tubuh. Selain itu, diet ini juga dapat menimbulkan dehidrasi. Dalam rangka penurunan berat badan, yang paling banyak harus dibuang adalah lemak. Namun, dalam diet karbohidrat rendah, kadar air dalam tubuh justru paling banyak yang terbuang. Pada saat pembakaran tubuh, tidak ada karbohidrat yang dikonsumsi sehingga air yang akan dibuang. Inilah yang menimbulkan terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan.

Asupan ideal karbohidrat yang masuk ke tubuh adalah 125 gram setiap harinya atau dengan mengonsumsi tiga mangkok nasi, tiga potong buah, empat sayur-sayuran, dan segelas susu. Namun, apabila ingin mengurangi jumlah tersebut, lakukanlah diet yang seimbang. Diet seimbang berarti mengonsumsi karbohidrat, lemak, dan protein secara seimbang. Semuanya tetap dikonsumsi dengan jumlah yang dikurangi. Namun, jenis makanannya juga tetap harus diperhatikan.

Apabila salah melakukan diet karbohidrat dengan hanya mengkonsumsi karbohidrat dalam takaran yang sangat sedikit, resiko penyakit yang diterima jauh lebih berbahaya. Namun, masih ada kebaikan yang dapat diterima dengan melakukan diet tersebut, khususnya bagi penderita diabetes mellitus. Dengan mengurangi asupan karbohidrat, berkurang pula kadar gula dalam darah. Intinya adalah melakukan diet apapun bentuknya tetap harus bijaksana dan tidak mengorbankan kesehatan yang jauh lebih penting.