Menghitung masa subur wanita setelah menstruasi merupakan salah satu hal yang ingin diketahui banyak pasangan. Pertanyaan kapankan masa subur wanita berkaitan erat dengan kehamilan seorang wanita.
Banyak metode yang bisa dilakukan untuk menentukan masa subur wanita setelah menstruasi. Antara lain dengan cara sistem kalender, metode menilai lendir serviks, metode mengukur peningkatan suhu tubuh, memeriksa kadar hormon LH, dan lain sebagainya.
Namun, cara yang paling sederhana dan mudah dilakukan untuk menentukan masa subur wanita adalah dengan sistem kalender. Sistem ini tidak memerlukan alat lain selain pencatatan siklus menstruasi Anda.
Menghitung Masa Subur Wanita Setelah Menstruasi
Ketika periode haid (menstruasi) datang secara teratur, maka itu bisa disebut sebagai siklus haid. Teratur dalam arti, masih dirasakan tiba, walau terlambat namun tiba. Berakhirnya siklus haid adalah haid berhenti karena faktor usia atau menopause, mengakhiri siklus haid.
Siklus haid yang teratur normal merupakan tanda bahwa bagian-bagian penting dari tubuh Anda bekerja secara normal. Siklus haid menyediakan bahan kimia tubuh penting yang disebut hormon agar Anda tetap berada dalam kondisi sehat. Hal ini juga mempersiapkan tubuh Anda untuk kehamilan setiap pada setiap bulan.
Haid sendiri ialah perdarahan pada tubuh wanita yang natural dan berjalan secara siklus. Pendarahan ini berlangsung dari uterus sebagai pertanda bahwa organ kandungan sedang menunaikan fungsinya. Panjang siklus haid berjarak antara tanggal mulainya haid yang lampau dan hendak mulainya haid yang baru.
Baca juga: Penyebab Terlambat Menstruasi pada Remaja
Mengapa Perlu Menghitung Masa Subur?
Ada dua tujuan bagi para pasangan setelah mengetahui masa subur tersebut, yaitu untuk melancarkan program kehamilan dan sebaliknya, untuk menunda kehamilan.
Bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak, masa subur dijadikan patokan untuk melakukan hubungan. Sedangkan bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan, masa subur dijadikan patokan untuk menghindari hubungan suami istri pada masa tersebut.
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menentukan masa subur wanita dengan sistem kalender.
1. Mencatat Siklus Menstruasi
Untuk menentukan masa subur wanita setelah menstruasi bulan ini, Anda perlu mencatat siklus menstruasi Anda. Amatilah selama beberapa bulan sebelumnya kapan hari pertama menstruasi Anda. Catatlah dengan teliti selama kurang lebih enam bulan.
Ini akan membantu Anda menghitung masa subur Anda karena dari catatan tersebut Anda akan tahu apakah siklus menstruasi Anda teratur atau tidak. Normalnya siklus menstruasi berkisar antara 21-35 hari sekali. Ini dapat bervariasi pada tiap wanita.
2. Menghitung dan Menentukan Masa Subur
Bagi wanita yang siklus menstruasinya teratur, puncak masa subur terjadi 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Misalnya, hari pertama menstruasi Anda yang berikutnya akan terjadi tanggal 28, maka puncak masa subur Anda adalah 28-14=14.
Setelah menemukan tanggal 14 tersebut, Anda dapat mengurangi dan menambah 2 hari sebagai masa subur Anda. Jadi dapat dikatakan bahwa selama tanggal 12 sampai dengan tanggal 16 merupakan masa subur Anda.
Menentukan masa subur wanita setelah menstruasi siklus ini lebih mudah dilakukan jika menstruasi terjadi teratur, lalu bagaimana jika tidak?
Bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur, paling tidak harus mengamati dan mencatat selama enam bulan untuk dapat menghitung dengan sistem kalender. Dari hasil pengamatan selama enam bulan akan terlihat siklus terpendek dan siklus terpanjang menstruasi Anda.
Kurangi siklus terpendek dengan angka 8 dan juga kurangi siklus terpanjang dengan angka 11 untuk mengetahui masa subur terakhir Anda.
Misalnya siklus terpendek menstruasi Anda adalah 27 hari dan terpanjang 32 hari. Hitunglah 27-8=19 dan 32-11=21. Jadi masa subur siklus berikutnya akan terjadi pada hari ke 19 sampai dengan hari ke 21 sebelum hari pertama menstruasi siklus berikutnya.
Menentukan masa subur wanita setelah menstruasi siklus kali ini pada wanita yang tidak teratur menstruasinya memang lebih rumit. Hal ini karena sulit menentukan kapan hari pertama menstruasi berikutnya terjadi. Karenanya meskipun sudah menggunakan sistem kalender, disarankan untuk menggabungkannya dengan metode lain agar hasil lebih akurat.