Persiapan Menjelang Persalinan – Waktu persalinan adalah saat yang ditunggu-tunggu setiap pasangan yang baru menikah dan sedang siap-siap menyambut kelahiran si buah hati. Masa-masa kehamilan dan persiapan menuju persalinan adalah saat yang menggembirakan sekaligus mendebarkan. Bagaimana tidak? Gembira karena akan punya bayi. Itu artinya akan nambah rezeki, yang bermakna juga dipercaya oleh Tuhan untuk menjadi orang tua.

Mendebarkan, karena mungkin ini adalah pengalaman pertama menghadapi persalinan. Mendebarkan, karena khawatir soal biaya persalinan. Jadi, antara rasa gembira dan cemas bergabung dan berkumpul menjadi satu.

Persiapan Mental dan Fisik Menjelang Persalinan

Bisa Anda bayangkan, emosi apa yang akan berkecamuk. Itu sebabnya, ibu hamil dan pasca persalinan dianggap masa-masa labil. Karena ia membutuhkan proses adaptasi mendadak terhadap lingkungan, yang tadinya tidak punya anak menjadi punya anak.

Lain Hamil, Lain Persalinan

Cerita pembawaan orang hamil hingga persalinan sangat beragam. Ada yang lucu, mengkhawatirkan, aneh-aneh, dan lain sebagainya. Seorang ibu yang bernama Pupun Pujiati, pemilik sanggar sekolah informal untuk anak-anak di Medan, Sumatera Utara mengaku, ketika hamil, ia bahkan merasa malas melihat nasi.

Ibu-ibu yang lain mungkin berbeda misalnya mengalami mual hebat sehingga ngidam makanan asam-kecut, tidak berselera melihat wajah suami, marah-marah emosional, murung bersedih hingga menjelang waktu persalinan. Hal ini wajar mengingat perubahan psikis ibu hamil diikuti dengan perubahan fisik yang sudah pasti membawa perubahan pada peningkatan hormon estrogen dan progesteron.

Tidak heran, ada ibu hamil yang mengalami masalah kulit, seperti sebagian kulit tampak gelap atau hitam, gurat perut, bintik, jerawat, sampai keluhan gatal dan keputihan.

Oleh karena itu, persalinan atau melahirkan selalu bersifat mendadak, kenali juga tanda-tanda ibu akan melahirkan. Dan ada baiknya, sejak awal sudah menyiapkan tas siaga persalinan. Tas ini merupakan tas yang berisi semua keperluan persalinan. Termasuk di dalamnya baju bayi. Umumnya untuk ibu hamil yang akan melahirkan dan melalui proses persalinan dianjurkan membawa perlengkapan berikut.

  • Baju kemeja berkancing, gunanya untuk memudahkan menyusui.
  • Sarung, piyama tidur, kaos kaki, baju ganti.
  • Softek atau pembalut khusus ibu melahirkan.
  • Korset, celana dalam dan pakaian dalam atau underware.
  • Perlengkapan mandi dan handuk.
  • Sendal, majalah dan buku.
  • Alat komunikasi dan gadget yang berguna untuk menghubungi keluarga, kerabat.
  • Uang secukupnya.
Baca Juga  Perawatan Pasca Melahirkan Secara Normal dan Caesar Untuk Ibu

Tradisi Persalinan dan Persiapan Menjelang Persalinan

Persalinan bisa dikatakan sebagai prosedur bayi, plasenta, serta selaput air ketuban keluar dari dalam uterus ibu. Persalinan yang dianggap baik jika prosedurnya terjadi dalam rentang usia kehamilan yang cukup, yaitu setelah 37 minggu atau genap 9 bulan 10 hari.

Namun, ada juga yang lebih dari 10 bulan, bahkan ada yang kurang bulan sekitar 7 bulan kandungan, atau yang disebut dengan bayi lahir prematur. Persalinan baru terjadi bila uterus terjadi kontraksi. Kontraksi uterus ini menyebabkan perubahan pada serviks.

Tradisi dalam proses persalinan kadangkala ada yang keliru, seperti mengonsumsi ramuan herbal berupa rumput fatimah. Rumput fatimah memang bisa menimbulkan rasa mulas yang hebat atau terjadi kontraksi berlebihan. Ingat, hanya rasa mulas yang didapat, bukan mempercepat proses pembukaan dalam persalinan.

Dan sudah bisa diperkirakan setiap mulas belum tentu terjadi pembukaan. Ibu yang akan memasuki waktu persalinan pasti tahu istilah, “sudah pembukaan keberapa”? Ini merupakan pertanyaan yang sering kali ditanya oleh orang dekat, keluarga, bahkan tetangga.

Sebelum terjadi proses persalinan ada istilah pembukaan yang perlu ibu ketahui terlebih dahulu. Pembukaan dalam persalinan merupakan jalan lahir untuk bayi yang akan keluar. Umumnya setiap pembukaan sepanjang 1 cm. Sebenarnya jika merujuk pada istilah medis, pembukaan disebut dengan partus. Partus ini dibagi menjadi 4 tahap yang disebut dengan kala. Apa saja pembagian 4 tahap yang disebut kala itu? Berikut 4 tahap pembukaan persalinan.

  • Kala I serviks membuka hingga 10 cm.
  • Kala II, kala ini disebut dengan kala pengeluaran, ditandai dengan adanya dorongan mengejan janin hingga lahir.
  • Kala III, ditandai dengan uri plasenta sudah lepas dari dinding uterus.
  • Kala IV, yang terjadi sejak lahirnya plasenta serta pembukaannya sekitar 1 jam.

Pembukaan persalinan sangat penting diamati supaya tidak terjadi pendarahan setelah persalinan. Jangan beranggapan, jika menjelang masa persalinan setiap pembukaan memiliki jarak waktu yang dekat. Bisa jadi satu pembukaan berlangsung hingga 6-8 jam. Oleh karena itu, bisa saja ibu akan melahirkan sudah sampai pada pembukaan 4, ternyata tidak terjadi pembukaan-pembukaan lagi. Biasanya jika sudah begitu dokter akan menyarankan dilakukan bedah caesar.

Baca Juga  Buah Pembersih Rahim Pasca Keguguran yang Harus Diketahui

Jadi, setiap ibu yang akan bersalin berbeda kasus dan penanganannya. Ada kasus begitu tiba di RS bersalin beberapa jam kemudian dapat melahirkan dengan lancar. Pada kasus lainnya, ada pula yang harus diberi rangsangan dengan divakum, sampai operasi caesar.

Hal penting yang harus diingat, berdoa kepada Tuhan supaya proses persalinan berjalan lancar. Tuhanlah yang membuat ibu kuat melalui persalinan yang sangat berat. Persiapan lainnya sebelum persalinan, ibu disarankan banyak berjalan kaki, makan tidak berlebihan, dan asupan buah-buahan serat yang cukup. Masyarakat tradisional pada umumnya percaya arah hadap ketika proses persalinan bisa menentukan apakah mudah atau sulit ketika persalinan.

Persiapan Ibu dan Keluarga dalam Persalinan

Masa menyambut persalinan adalah masa yang mendebarkan bagi ibu dan bapak. Apakah itu anak pertama atau kedua, sebaiknya pada saat persalinan ibu didampingi oleh keluarga. Dukungan dari orang terdekat seperti suami, orang tua, serta kerabat sangat diperlukan. Pada umumnya hasil persalinan yang baik serta menggembirakan, dan ibu bayi selamat ternyata erat kaitannya dengan dukungan keluarga yang mendampingi ibu selama menjalani persalinan.

Persiapan Persalinan

Penolong ketika masa persalinan, dokter, ataupun bidan sebaiknya juga memberikan dukungan serta motivasi kepada ibu dan anggota keluarga yang lainnya. Contohnya dengan memberitahukan kemajuan proses pembukaan persalinan. Tenteramkan serta tidak lupa tenangkan hati ibu ketika menghadapi persalinan.

Ibu yang akan melahirkan, suami yang menjaga istri melewati masa persalinan, serta semua anggota keluarga, berada dalam kondisi emosi yang labil. Oleh karena itu, semangati mereka, pada saat persalinan ibu tiba. Bantu ibu supaya tetap merasa nyaman, dengan memilih posisi persalinan yang bisa memudahkan janin keluar dan ibu tidak merasa kesakitan.

Persiapan Fisik Hadapi Persalinan

Selain persiapan batin berupa doa dan keyakinan bahwa atas izin Tuhanlah persalinan akan diberi kemudahan. Maka dari itu, ibu hamil pun harus membekali diri dengan sejumlah persiapan fisik berupa seperti tertuang di bawah ini:

  • Sering-seringlah berjalan kaki, bukan lari atau senam yang berlebihan. Cukup senam hamil yang dipandu oleh instruktur senam yang ahli dan terpercaya. Berjalan kaki membuat posisi janin, berada dalam jalan lahir yang cukup baik. Ingat, tidak ada hubungannya antara ibu yang kurus dengan yang gemuk. Jangan berpikir orang gemuk panggul besar. Dan orang kurus panggulnya kecil. Ibu yang gemuk ada juga yang persalinannya harus operasi, ada juga yang normal. Begitupun dengan ibu yang kurus.
  • Senam hamil bertujuan membantu fisik ibu menghadapi persalinan. Umumnya dalam senam hamil diberi juga pelatihan dan pelajaran bagaimana cara persalinan yang tepat.
  • Selain itu, yang terpenting adalah latihan teknik pernapasan. Hal ini bermanfaat untuk persalinan terutama ketika mengejan. Nafas pendek-pendek, bukan nafas panjang. Teknik pernafasan dada atau teknik pernafasan mulut, dubur, semua dianjurkan.
  • Persiapan menyusui dengan memulai latihan menyusui. Caranya dengan mempelajari teknik menyusui yang baik dan benar agar bayi tidak mengalami kelebihan asi sehingga ia susah sendawa.
  • Dan sudah pasti, selain persiapan fisik tentu saja persiapan materi yang berhubungan langsung dengan kebutuhan persalinan. Berbelanjalah keperluan bayi sebelum usia kehamilan dekat dengan persalinan. Ada anggapan memang, pantang membeli pakaian bayi jauh-jauh hari.
  • Dari semua teknik persalinan, normal ataupun operasi, teknik waterbirth (melahirkan dalam air), atau meniru cara-cara hewan, sudah banyak yang berhasil menerapkannya. Meski biaya persalinan dengan menggunakan teknik waterbirth tergolong mahal bagi sebagian besar orang kebanyakan, tetapi tidak sedikit yang melakukannya.
Baca Juga  Rekomendasi Susu Yang Baik untuk Program Hamil

Berdasarkan pengalaman, teknik melahirkan dalam air adalah untuk mengurangi rasa sakit selama persalinan. Ibu hamil sekarang ini bisa memilih cara lahir, normalkah, caesar, atau di dalam air. Yang jelas, berdoalah agar diberi keselamatan dan keberlimpahan dalam menyambut lahirnya si buah hati.

Itulah beberapa Persiapan Menjelang Persalinan, semoga dimudahkan ya bunda..