Tulang Belakang Ngilu – Pernah merasakan tulang belakang ngilu? Tubuh manusia rentan terhadap penyakit. Ada berbagai sebab yang bisa menimbulkan penyakit dalam tubuh.

Salah satunya adalah virus. Bibit penyakit ini menginfeksi tubuh setelah manusia tersebut berinteraksi dengan lingkungan, baik sesama manusia maupun makhluk hidup lainnya.

Untung saja, ada gejala-gejala yang bisa dideteksi jika kita terserang suatu penyakit. Dengan mengetahui gejala tersebut, penanganan penyakit pun lebih cepat dan tepat. Misalnya, ada orang yang mengeluhkan tulang belakang ngilu. Sakit ini bisa jadi sebuah pertanda dari penyakit lain yang lebih berat.

Waspada Jika Tulang Belakang Ngilu

Mengenal Tulang Belakang
Apakah yang dimaksud dengan tulang belakang? Banyak orang tidak terlalu paham mengenai fungsi pentingnya kehadiran bagian ini. Akibatnya, jika ada sesuatu yang janggal dirasakan, hanya dibiarkan alias tidak diobati. Padahal, penyakit yang berhubungan dengan tulang belakang bisa jadi penyakit yang bersifat kronis.

tulang belakang

Keberadaan tulang belakang sangat penting bagi tubuh manusia yang merupakan makhluk vertebrata. Tulang ini terdiri atas rangkaian tulang yang dikenal dengan nama segmen. Terdapat sendi dan bantalan dengan lapisan berstruktur di antara segmen-segmen tersebut. Manusia dewasa mempunyai 26 segmen di tulang belakangnya.

Lapisan berstruktur di antara segmen-segmen ini kaya fiber dan berisi inti kenyal yang mirip agar-agar. Dalam bahasa medis, lapisan ini disebut invertebral disc. Fungsi lapisan ini adalah menghindari terjadinya benturan antartulang serta meringankan daya ketika melompat atau berjalan.

Menurut penelitian pada masa lalu, posisi normal yang wajar bagi tulang belakang adalah lurus. Kemudian anggapan ini ternyata tidak tepat setelah penelitian selanjutnya. Tulang belakang sebenarnya membentuk kurva berbentuk S.

Kurva ini kemudian menyesuaikan perubahan yang terjadi pada tubuh manusia. Ketika bayi masih berada di dalam kandungan, sangat mudah baginya untuk melingkarkan tubuh. Namun, ketika ia sudah mulai belajar mengangkat kepala dan berjalan, tulang belakangnya mulai terbentuk. Kurva berbentuk S ini dianggap sebagai bentuk tulang belakang yang paling normal.

Baca Juga  Inilah Manfaat Puasa Untuk Kesehatan

Fungsi Tulang Belakang
Ada dua fungsi utama tulang belakang. Pertama, tulang belakang sebagai struktural support, yaitu menopang kepala, bahu, dan dada dan menyambungkannya dengan perut dan pelvis. Saat melakukan tugas menopang tersebut, tulang belakang menjaga keseimbangan dan membagi berat tubuh ke bawah. Jika kurva terbentuk dengan baik, kemampuan untuk menyangga tersebut lebih optimal.

Fungsi yang kedua adalah menempatkan persendian di posisi yang stabil. Jika ada orang yang memiliki tulang belakang yang terlalu lurus, ada kemungkinan ia akan mengalami cidera.

Distribusi berat badan pun tidak normal. Hal ini bisa menyebabkan tulang belakang jadi ringkih. Oleh karena fungsinya yang sangat vital tersebut, bisa dibayangkan bagaimana susahnya jika tulang belakang ngilu. Aktivitas pun dapat terganggu atau tidak maksimal.

Sumsum tulang belakang adalah bagian yang berhubungan erat dengan tulang belakang. Ini adalah saraf tipis yang merupakan lanjutan dari saraf pusat di otak. Bagian ini dilindungi oleh struktur tulang belakang.

Fungsi utamanya adalah transmisi masuknya ransangan antara otak dan perifera. Selain itu, sumsum tulang belakang juga mengatur gerakan refleks, seperti mata, hidung, dan sebagainya.

Menurut penelitian, kebanyakan penyakit dimulai dari tulang belakang yang tidak normal atau miring. Mengapa demikian? Tulang belakang adalah saluran bagi otak besar untuk berkomunikasi dengan semua organ-organ dalam.

Di setiap sisi ruas tulang belakang, kiri atau kanan, terdapat sepasang syaraf yang berhubungan dengan organ dalam. Jadi, jika tulang belakang mengalami gangguan, otomatis otak besar tidak bisa mendeteksi munculnya penyakit yang ada di organ-organ dalam. Fungsi organ pun menjadi tidak lancar dan kacau.

Tulang Belakang Ngilu
Tulang belakang mengalami kemiringan seiring dengan berbagai aktivitas yang dilakukan selama masa pertumbuhan. Aktivitas yang tidak disengaja namun tidak baik juga sering menjadi pemicu, seperti menyimpan dompet di saku celana belakang, duduk di sofa lembut dengan miring, dan memakai sepatu hak tinggi.

Baca Juga  Mengenal Sampah Organik dan Anorganik

Saat kemiringan itu terjadi, seluruh kerangka tulang juga ikut miring karena keduanya berhubungan. Karena hal itu, otot dan pembuluh syaraf tertekan di satu sisi. Sedangkan di sisi lainnya tertarik. Hal ini menyebabkan tubuh merasa pegal linu, peredaran darah pun tidak lancar.

Kondisi ngilu dan pegal ini pun semakin sering dan bertambah nyeri. Setelah itu akan muncul keluhan lain seperti susah tidur, sakit kepala, susah buang air besar, kolesterol, asam urat, dan berbagai penyakit lainnya.

Selanjutnya jika tubuh sudah tidak tahan, akan muncul penyakit kronis seperti jantung, kencing manis, darah tinggi, bahkan stroke. Penyakit-penyakit ini dimulai dari gejala yang sederhana seperti tulang belakang ngilu yang diabaikan. Sementara, penyakit kronis ini baru mulai terdeteksi setelah 10 tahun kemudian.

Penyakit lain yang biasanya muncul akibat miringnya tulang belakang pada bagian leher adalah migrain, vertigo, susah tidur, susah konsentrasi, serta gangguan panca indera. Semua keluhan itu tidak cukup diatasi dengan suntik atau obat.

Namun, yang perlu dilakukan adalah melihat kembali posisi tulang belakang. Kadang-kadang tulang belakang bisa berubah karena aktivitas yang berat seperti olahraga. Olahraga yang tidak benar justru menyebabkan timbulnya penyakit bagi tubuh kita.

Menjaga Kesehatan Tulang Punggung
Untuk mencegah terjadinya tulang belakang ngilu, kita perlu menjaga kondisinya. Hal ini bisa dilakukan tanpa operasi atau obat-obatan. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan.

• Melakukan Peregangan Setiap Pagi
Mulailah setiap hari dengan melakukan peregangan bahkan saat masih berada di tempat tidur. Kita telah berbaring selama 8 jam, jika tiba-tiba berdiri akan menyebabkan terjadinya cidera di tulang punggung.

Pelan-pelan renggangkan lengan ke atas kepala sebelum bangun. Kemudian tarik lutut secara bergantian ke dada. Setelah itu, gunakan lengan untuk membantu mengangkat tubuh.

Baca Juga  Materi Pertanyaan dan Jawaban Belajar Dirumah TVRI Jumat 24 April 2020

• Berjalan-jalanlah
Berjalan bisa menjaga kesehatan tubuh termasuk punggung. Seluruh badan tetap bugar karena aktivitas sederhana ini. Berjalan bisa memperkuat otot yang ada di kaki, pantat, punggung, dan perut. Jalan cepat bisa membantu tubuh mengeluarkan endorfin. Hormon endorfin penting untuk mengatasi rasa nyeri.

• Mengistirahatkan Punggung
Saat duduk, punggung mendapat lebih banyak tekanan dibanding saat berdiri. Hal ini bisa terjadi jika kita duduk dalam waktu yang lama hingga berjam-jam, seperti saat berada di pesawat. Ubahlah posisi duduk setiap beberapa saat. Berdiri dan berjalan-jalan lebih dianjurkan.

• Memilih Berlutut daripada Membungkuk
Janganlah membungkuk terlalu dalam karena bisa menyebabkan cedera pada tulang belakang. Pilihlah untuk berlutut daripada membungkuk jika kegiatan yang dilakukan mengharuskan hal itu.

• Gunakan Kaki
Saat bekerja, misalnya mengangkat sesuatu, berjongkoklah. Usahakan agar punggung tetap berada dalam posisi tegak. Saat duduk atau berdiri juga kita harus memerhatikan posisi. Usahakan untuk duduk dalam posisi yang tegak, bukan membungkuk.

• Tempat Tidur
Jangan berlama-lama tidur di sebuah kasur yang sudah tidak bisa menampung berat badan alias kempes. Posisi tidur seperti ini tidak nyaman sekaligus buruk bagi tulang belakang. Saat mengalami hal seperti itu, sebaiknya segera carilah kasur yang baru.

• Dinginkan dengan Es
Saat merasa tulang belakang ngilu, tempelkan es untuk mengurangi sakitnya. Bungkus es tersebut dengan sarung atau handuk lalu tempelkan selama sepuluh menit sampai rasa sakit mereda.

Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah maupun mengobati rasa tulang belakang ngilu. Namun, sebelum itu alangkah baiknya jika berkonsultasi dengan dokter sehingga pencegahan dan pengobatannya tepat pada sasaran.